Follow Us

Terusir dari Istana, Soekarno hanya Membawa Satu Benda Berharga Dibungkus Kertas Koran Agar Tak Diketahui Soeharto

Rina Wahyuhidayati - Minggu, 01 Maret 2020 | 08:30
Soekarno dan Soeharto
Arsip Kompas

Soekarno dan Soeharto

Tanda-tanda berakhirnya kekuasaan Soekarno terlihat saat Soeharto memberikan tiga opsi kepada salah satu istri Bung Karno, Ratna Sari Dewi

Hal ini berawal saat Soekarno selaku presiden RI memerintahkan Mayjen Soeharto mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi situasi keamanan setelah peristiwa G30S/PKI

Dilansir dari buku 'Jenderal Yoga : Loyalis di Balik Layar', Soeharto kemudian memerintahkan Brigjen TNI Yoga Sugomo dan Martono untuk merancang sebuah pertemuan rahasia dengan Ratna Sari Dewi.

Tujuan pertemuan itu untuk mengorek informasi, kebijakan, serta kegiatan Soekarno sebelum detik-detik G30S/PKI terjadi.

Soeharto menganggap semua orang yang dekat dengan Bung Karno harus diinterogasi perihal tragedi tersebut.

Soeharto dan Ratna Sari Dewi direncanakan bertemu pada 20 Maret 1966 di lapangan golf Rawamangun, Jakarta Timur.

"Tidak mudah mengatur pertemuan itu karena Dewi adalah istri presiden. Oleh karena itu, diusulkan agar pertemuan dilakukan secara tidak resmi. Rencananya, Soeharto akan bertemu dengan Dewi di lapangan golf," kata Yoga dalam buku biografinya yang berjudul 'Jenderal Yoga : Loyalis di Balik Layar'

Baca Juga: Datang untuk Bersimpuh di Sisi Jenazah Soeharto, Mayangsari Justru Mendapat Penolakan oleh Keluarga Cendana: Pergi dari Sini!

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Benda Terakhir yang Dibawa Soekarno Saat Diusir dari Istana, Dibungkus Kertas Agar Soeharto Tak Tahu

Source : Tribun Jatim

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest