Setelah kabar ini terkonfirmasi benar adanya, Wulan Guritno lantas menceritakan bagaimana reaksi sang anak, London.
"Dia denger dari berita, susternya, orang sekitarnya bahwa papanya Noah meninggal, she feel very bad for Noah," kata Wulan Guritno.
Saking sedihnya dan turut merasakan perasaan teman sekolahnya, London sampai menangis ketika di dalam mobil.
"Dia nangis di mobil waktu denger, mungkin dia membayangkan kalau Noah selalu sama mamah papahnya. Jadi dia gak dapet mencerna, tiba-tiba bapak atau ibunya diambil dan gak ada lagi dalam hidupnya itu gimana,"
"Jadi dia berusaha mencerna itu, 'kasihan banget Noah, kasiah'," kata London diceritakan Wulan Guritno.
London terus memikirkan perasaan Noah hingga akhirnya meminta izin Wulan Guritno untuk mengunjungi Noah di rumahnya.
"Dia kepikiran sampe suatu hari dia ngomong sendiri, dia meminta sendiri (re, mengunjungi Noah),"
"Tapi aku bilang nanti tunggu nanti selesai tahlilan, 'itu jadi kesempatan buat kamu untuk melihat Noah'," kata Wulan Guritno kepada sang anak.
"Karenakan biar gak ramai, gak ada temen-temen wartawan. Bisa fokus temenin Noah main gitu, untuk memberinya semangat lagi," sambungnya.
Setelah mendengar cerita tersebut, pewarta lantas bertanya soal kedekatan anak Wulan Guritno yang berusia 9 tahun itu dengan Noah.