Mereka mempertanyakan asal kotoran manusia yang ada di lemari kosong di kamar tidur mereka.
Namun, tidak ada satu pun adik kelasnya yang mengaku.
Karena emosi, salah seorang kakak kelas mengambil kotoran manusia itu dengan sendok.
Ia lalu memaksa adik kelasnya menyentuhkan bibir dan lidahnya ke kotoran manusia itu. Perlakuannya berbeda pada setiap siswa.
Setelah itu, dua kakak kelas itu meminta adik kelasnya merahasiakan insiden itu dari pembina dan orang tua.
Pihak seminari minta maaf
Beberapa hari setelah kejadian tersebut, salah satu siswa ditemani orang tuanya mendatangi pembina pada Jumat (21/2/2020).
Ia melaporkkan kejadian tak menyenangkan itu kpada pihak seminari. Menyikapi hal itu, pihak seminari meminta keterangan para siswa yang terlibat pada peristiwa tersebut.
Setelah itu pihak seminari menggelar pertemuan dengan orangtua siswa pada Selasa (25/2/2020). Pertemuan itu juga dihadiri oleh seluruh siswa kelas VII dan dua kakak kelasnya.
Baca Juga: Diisukan Bakal Nikahi Pramugari Cantik, Sule Langsung Kabur saat Dikejar Media: Nanti Dulu!
Romo Deodatus Du'u mengatakan di pertemuan tersebut pihak seminari telah meminta maaf kepada seluruh siswa dan orangtua. Mereka juga membicarakan masalah tersebut secara terbuka.
Sebagai hukuman, dua kakak kelas yang melakukan tindakan tak menyenangkan tersebut dikeluarkan dari Seminari Bunda Segala Bangsa.