"Tapi begitu saya masuk itu, saya bisa mengerti enggak boleh marah, memaafkan orang, plong," ujar Ahok.
Ahok yang dibui karena kasus penistaan agama memahami bahwa ketika benci terhadap orang lain, hal itu justru akan berdampak negatif terhadap dirinya sendiri.
"Jadi saya belajar, kalau kita benci sama orang, kita yang sakit," tuturnya.
Ahok kemudian menemukan cara untuk menyalurkan emosinya yakni melalui menulis.