Menyusuri jalan-jalan dengan sang istri, Ia mengalungkan karton yang bertuliskan, "Saya Jual Ginjal untuk Pengobatan Anak Saya".
Sesekali ia berhenti pada pengendara mobil dan motor sembari menyatakan keinginannya.
"Pak, saya berniat mau jual ginjal pak, berniat jual ginjal," ucapnya lirih kepada pengendara.
Tak hanya menjual ginjal, sebelumnya Rahmat juga pernah menjual darah di rumah sakit.
"Saya mendapatkan uang Rp 1 juta dan Rp 500 ribu dari dua kali jual darah," imbuhnya.
Pak rahmat yang tinggal di Jalan Cenderawasih, Gang Bogel, Dusun XVI Sentosa KM 12 Deliserdang, ini mengaku tak memiliki Kartu Indonesia Sehat.
"Saya terpaksa membayar BPJS mandiri. Ini pun sudah nunggak 2 bulan," jelasnya.
Siti Rahayu sebenarnya memiliki kakak dan adik, namun keduanya sudah meninggal dunia.
"Anak saya pertama telah meninggal karena sakit panas tinggi juga dan adiknya juga."
"Kami tak sanggup membiayai perobatannya," tutur Rahmat.