Surat pernyataan yang ditandatangani Ketua PDM Purworejo, Pujiono, menyatakan keprihatinannya atas kejadian di SMP Muhammadiyah Butuh sebagaimana video yang viral di media sosial.
Bagi sekolah yang berdiri sejak tahun 1989 dan melahirkan banyak alumni itu, kejadian ini sama sekali tidak dikehendaki.
Peristiwa itu diklaim bukan menunjukkan karakter yang terbentuk di SMP Muhammadiyah Butuh.
Pasalnya, ketiga siswa yang kini berstatus tersangka itu merupakan siswa pindahan yang baru masuk di kelas 8 dari sekolah lain.
Dengan kejadian ini, pihaknya bertekad untuk menata ulang dan merevitalisasi sekolah itu dengan pola baru.
Sehingga sekolah itu menjadi sekolah inklusi berbasis karakter dan ramah anak.
"Program ini akan bekerja sama dengan program studi psikologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Purworejo," tulisnya
Pihaknya berharap penyelesaian masalah ini agar tetap mengedepankan hak-hak perlindungan anak.
"Muhammadiyah akan terus berkiprah dan menyadari setiap langkah membangun bangsa akan selalu ada masalah dan tantangan," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul "Kondisi Terkini: Pasca Tiga Siswa SMP di Purworejo Jadi Tersangka, Begini Proses Belajar dan Korban"