Follow Us

Ahli Epidemiologi Harvard Menduga Virus Corona Telah Masuk ke Indonesia, tapi Tak Terdeteksi, Terawan: Itu Namanya Menghina

Adrie P. Saputra - Jumat, 14 Februari 2020 | 18:00
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Tribunnews

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Suar.ID - Cerita tentang virus corona seolah tiada henti.

Setiap hari media selalu memberitakan wabah virus corona.

Virus corona mulai mewabah di Kota Wuhan, China, pada Januari 2020 silam.

Indonesia menjadi satu di antara negara yang diklaim belum terpapar virus corona.

Baca Juga: 3 Siswa SMP di Purworejo Pelaku Bullying jadi Tersangka, Kepsek Minta Jalur Damai: Namanya Anak Iseng

Meski ada beberapa pasien yang diduga terjangkit virus 2019-nCoV (novel coronavirus) tersebut, tetapi hasil seluruhnya negatif.

Sebanyak 238 Warga Negara Indonesia (WNI) juga sudah dievakuasi dari Provinsi Hubei.

Seluruh WNI tersebut dilakukan karantina dan observasi di Natuna pun sampai saat ini dalam kondisi sehat.

Ahli epidemiologi Marc Lipsitch dari Harvard TH Chan School of Public Health sempat memberikan pernyataan yang menduga sebenarnya virus corona telah mewabah di Indonesia, tetapi tak terdeteksi.

Baca Juga: Kota Wuhan Diselimuti Kabut hingga Kategori 'Bahaya', Seorang Netizen Bocorkan Hal Mengejutkan tentang Proses Krematorium

Hal tersebut akan membentuk epidemi jauh lebih besar yang menimbulkan potensi bagi virus tersebut.

Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, tidak terima atas pernyataan bahwa virus corona di Indonesia tak dapat terdeteksi.

Menurutnya, Indonesia memiliki sejumlah peralatan yang mumpuni untuk mendeteksi virus corona.

"Itu namanya menghina, wong peralatan kita kemarin di-fix-kan dengan Duta Besar Amerika Serikat (AS)."

"Kita menggunakan kit-nya (alat) dari AS," beber Terawan seusai rapat di Kantor TNP2K, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020).

Selain itu, ia menyebut pihaknya sejauh ini sudah bekerja sesuai standar internasional dalam melakukan proses pengecekan virus corona.

Tak hanya peneliti Harvard, Terawan mempersilakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melihat proses pengecekan yang dilakukan di Indonesia dengan alat yang mereka miliki.

Baca Juga: Wulan Russell Tuding Niko Al Hakim Selingkuh dengan Wanita Blesteran yang Hot Abis, Rachel Vennya Ngamuk!

"Kita terbuka kok, enggak ada yang ditutup-tutupi," ujarnya.

"Tapi kalau disuruh compare ke negara lain itu namanya ada MTA, material transfer agreement-nya."

"Tidak boleh material itu dibawa keluar, ada perjanjian luarnya," tutur Terawan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono menjelaskan kondisi Indonesia belum terjangkit virus corona.

Satu di antaranya karena warga Indonesia memiliki fisik yang lebih sehat dibanding negara lainnya.

"Saya enggak yakin kalau (Indonesia) enggak ada kumannya, kumannya mungkin sudah ada, tapi orang Indonesia lebih sehat," ujarnya yang dikutip dari Kompas.com.

Mengingat virus ini lebih mudah menyerang orang yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah, sehingga kondisi masyarakat yang sehat ini dapat menolong dari terhindarnya virus itu.

Baca Juga: Ekspresi Pilu Hotman Paris, Tertunduk Turut Merasakan Pedih Dengar Cerita Karen Pooroe: Balik ke Pelukan Saya, Tapi Udah Nggak Ada

"Sebagaimana yang Pak Menteri selalu mengatakan, daya tahan tubuh kita imunitas itulah yang bisa menolong kita."

Kendati demikian, Anung tetap mengimbau agar masyarakat Indonesia tetap menjaga daya tahan tubuhnya.

Dimana dibiasakan dengan melakukan gaya hidup sehat agar imunitas tetap kuat.

Artikel ini telah tayang di Tribun Kesehatan dengan judul: Bantah Tutup-tutupi, Menkes Terawan Merasa Terhina, Indonesia Disebut Tak Bisa Deteksi Virus Corona

Source : Tribun Kesehatan

Editor : Adrie P. Saputra

Baca Lainnya

Latest