Follow Us

Tak Mau Terjadi Banyak Pertumpahan Darah di Papua, Mertua SBY Ini Punya Strategi Brilian untuk Jinakkan KKB Pimpinan Lodewijk Mandatjan

Moh. Habib Asyhad - Kamis, 13 Februari 2020 | 21:00
Gajinya Kala Itu Cuma 50 Ribu, Ini Janji SBY pada Sarwo Edhie yang Membuatnya Berhasil Meminang Ani Yudhoyono
Instagram.com/@aniyudhoyono dan Wikipedia

Gajinya Kala Itu Cuma 50 Ribu, Ini Janji SBY pada Sarwo Edhie yang Membuatnya Berhasil Meminang Ani Yudhoyono

Sintong Panjaitan menilai, kunci pencegahan harus dicari, sehingga dengan sendirinya mereka tidak mau masuk hutan.

Baca Juga: Dapat Cobaan Bertubi-tubi Ditinggal Ayahnya saat Masih 3 Tahun Lalu Ibunya Dipenjara karena Kasus Korupsi, Ternyata dengan Sosok Inilah Putri Adjie Massaid Jalani Hari-harinya Tumbuh Dewasa

Kunci pencegahan itu berupa shock therapy.

Menurut analisis Sintong Panjaitan, akibat kesulitan mendapat makanan di hutan, para warga yang lari ke hutan akan berkumpul di suatu tempat.

Maka mereka tetap dibiarkan lari masuk hutan.

Letjen TNI (Purn) Sintong Panjaitan.
(Istimewa via Tribun Cirebon)

Letjen TNI (Purn) Sintong Panjaitan.

Pada tanggal 25 Maret 1969 terdapat laporan sekitar 80 pelajar yang lari ke hutan, berkumpul di suatu tempat di tepi sungai Pami.

Pada pukul 01.00 hari berikutnya, patroli Prayudha 3 melakukan penyergapan dan menembak mati tiga anggota KKB Papua.

Mayat mereka dibiarkan tergeletak di tempat yang terbuka, sehingga banyak orang yang melihatnya.

Bersamaan dengan kejadian itu, Prayudha 3 menyebarkan desas-desus yang menyebutkan kalau mereka tidak menyerah, akan ditindak lebih keras lagi.

Sebagai hasil shock therapy itu, dalam waktu empat hari sebanyak 83 orang yang gabung ke KKB Papua menyerah kepada Prayudha 3.

Selain itu ada pula di antara mereka yang menyerahkan diri kepada Kodim dan polisi setempat.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya

Latest