"Awalnya mata almarhum disenter, tapi enggak respon, enggak merasa silau. Lalu dokter pakai sarung tangan dan nyentuh bola mata, tapi tetap enggak ada respon," ujarnya.
Setelah melihat langsung kondisi, Abdul dan pihak keluarga pasrah menanti kehendak Yang Maha Kuasa dan bergegas melapor ke Polsek Ciracas.
Mereka yakin Deni dan Soni tewas keracunan miras oplosan racikan pedagang karena saat membeli tak mencampurkan apa pun.
Miras jenis Gingseng yang umumnya berwarna kuning sudah berwarna hitam legam saat dibeli Deni seharga Rp 20 ribu per bungkus plastik.
"Akhirnya seluruh instalasi alat medisnya dicabut dari almarhum, setelahnya saya pergi keluar. Enggak lama dapati kabar kalau korban sudah enggak ada," tuturnya.
Kini jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur masih mengusut kasus meninggalnya Deni dan Soni dan memburu pedagang miras.
Namun keputusan pihak keluarga yang menolak jenazah diautopsi jadi sebab penyebab kematian dan kandungan miras urung bisa dipastikan.(Tribun Jakarta)