"Katanya (dokter) korban (Soni) kayaknya sudah enggak bisa ditangani. Kalau mau tetap bertahan bisa, nanti kalau jantung berhenti dicoba pompa jantung," tuturnya menirukan ucapan dokter.
Buruknya kondisi Soni sebenarnya sudah didengar pihak keluarga dari dokter Klinik yang sempat melakukan pemeriksaan.
Namun pihak keluarga sempat optimis Soni tak bakal menyusul Deni yang lebih dulu meninggal di rumah tanpa sempat dirawat.
Rumah duka Soni.
"Bilangnya, 'Bu di sini peralatan kurang lengkap, kalaupun dibawa ke RS kayaknya sudah enggak ada harapan'. Seperti itu waktu di Klinik, ibaratnya butuh keajaiban lah," kenang Abdul.
Pada Minggu (9/2/2020) malam, dokter RSUD Kecamatan Ciracas kembali menyampaikan kondisi Soni yang kian memburuk seiring waktu.
Di tengah kalut yang menyelimuti, pihak keluarga semakin bimbang meneruskan perawatan Soni karena tak ditanggung BPJS Kesehatan.
"Akhirnya keluarga tanda tangan sepakat agar perawatan berhenti. Masalah biaya juga, dan memang kondisi korban sudah sangat parah," kata Abdul.
Sebelum keluarga Soni sepakat seluruh penanganan medis dihentikan, Abdul menuturkan dia sempat memastikan kondisi.
Dokter RSUD Kecamatan Ciracas pun menunujukkan buruknya kondisi korban dengan cara menyentuh bola mata Soni.