"Tetangga malah senang, malah kasih dukungan," ungkapnya.
Ia mengaku mengadakan syukuran kecil-kecilan setelah suaminya disunat.
Syukuran diadakan bersama keluarganya.
"Besok akan mengadakan syukuran kecil-kecilan. Ya bersama keluarga," terangnya.
Suardi, pemilik klinik Kasih Medika, mengaku bukan pertama kalinya mendapatkan pasien disunat di usia dewasa.
Kliniknya telah dua kali mendapatkan pasien dewasa hendak melakukan sunat.
"Pasien pertama orang Sumbawa yang menikah dengan warga Purbalingga."
"Kemudian orang Jepang bekerja dengan orang Desa Kramat yang minta disunatkan di sini (kliniknya), dan Pak Heri ini yang ketiga," beber Suardi.
Menurutnya, secara umum tidak ada perbedaan signifikan mengkhitan anak-anak maupun dewasa.
Yang membedakan khitan orang dewasa adalah pengecekan gula darah dan tekanan darah.