Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Fikri pun membenarkan kisah tersebut.
Ia juga menekankan bahwa viralnya peristiwa ini di luar kehendak keluarga Hafi.
"Pada prinsipnya ini bukan atas kehendak pribadi dari Abah Hafi tetapi memang ini adalah perjuangan dan ikhtiar yang dilakukan oleh istrinya," tutur Fikri saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (7/2/2020).
Fikri mengatakan, permintaan Nengmas agar suaminya menikah lagi dikarenakan ia merasa tidak cukup sempurna dalam membahagiakan suaminya.
"Karena memang istri yang pertama mungkin dengan perasaannya sebagai seorang wanita, meskipun sifatnya subjektif sekali, dia mungkin merasa belum mampu untuk membahagiakan sang suami dengan sempurna," ungkap Fikri.
Fikri menerangkan, Hafi memiliki tanggung jawab besar dalam mengurus pesantren hingga mengurus perusahaan-perusahaannya yang ada di Baitul Maal.
Karena itu lah, Nengmas merasa Hafi perlu memiliki pendamping kedua untuk mendukung perjuangannya.
"Di sisi lain, suami juga banyak sekali beban umat yang harus ditanggung seperti mengurus pesantren, mengurus kiai, mengurus perusahaan-perusahaan yang ada di Baitul Maal," kata Fikri.
"Dia (Nengmas) merasa harus ada asisten kedua yang mungkin lebih dalam untuk masuk ke ranah manajerial, nah dari sinilah perjalanan dimulai," sambungnya.
Menurut Fikri, Nengmas mencarikan sendiri pendamping hidup untuk suaminya.