Follow Us

Dipaksa Tutup Mulut tentang Bahaya Virus Corona hingga Diancam, Dokter yang Pertama Kali Peringatkan Wabah Mematikan Itu Meninggal Dunia, Begini Kisahnya

Rina Wahyuhidayati - Sabtu, 08 Februari 2020 | 06:00
Ilustrasi warga Wuhan yang memakai masker demi menghindari Virus Corona.
Shanghaiist

Ilustrasi warga Wuhan yang memakai masker demi menghindari Virus Corona.

Semua pasien tersebut dikarantina di unit gawat darurat.

Pada hari yang sama, saat ia menyampaikan pesan tersebut, otoritas kesehatan setempat mengumumkan bahwa kota tersebut telah mengonfirmasi 27 kasus virus jenis baru.

Baca Juga: Bocah SD Tewas di Tangan Seorang Vlogger, Warga Desa Prigi Kaget bukan Kepalang saat tahu Fakta Sebenarnya

Sebagian besar penderita terhubung dengan pasar makanan laut di Wuhan.

Dikutip dari BBC, Li memperingatkan kepada teman-temannya agar berhati-hati dalam menangani pasien yang memiliki gejala virus baru tersebut.

Ia mengingatkan agar teman-temannya mengenakan pakaian pelindung agar tak tertular.

Pada pekan pertama Januari, pejabat Wuhan bersikeras penularan hanya melalui kontak dengan binatang.

Tak ada panduan bagaimana perlindungan terhadap tim medis.

Dr Li memposting foto dirinya yang tengah dalam perawatan setelah terinfeksi virus Corona. Ia memposting foto pada 31 Januari 2020, sehari setelah ia dinyatakan terinfeksi virus Corona
bbc.com

Dr Li memposting foto dirinya yang tengah dalam perawatan setelah terinfeksi virus Corona. Ia memposting foto pada 31 Januari 2020, sehari setelah ia dinyatakan terinfeksi virus Corona

Li bersama tujuh orang lain yang membagikan informasi mengenai wabah tersebut justru dipanggil polisi dan dipaksa untuk menandatangani surat yang isinya berupa perjanjian untuk tak mengungkap lebih lanjut mengenai penyakit tersebut.

Pada awal Januari, melalui siaran televisi setempat, CCTV, juru bicara Partai Komunis menuduh delapan orang termasuk dokter Li menyebarkan rumor.

"Cyberspace sama sekali bukan perbatasan tanpa hukum, polisi tidak memiliki toleransi terhadap tindakan ilegal memalsukan atau menyebarkan desas-desus yang mengganggu ketertiban sosial," kata penyiar dalam acara tersebut.

Source : Kompas.com

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular