Tinggal di goa tepi pantai membuat La Udu harus menaiki sampan menuju tempat tinggalnya itu.
Selain itu, lokasi goa tersebut berada di bawah tebing bebatuan.
Untuk tidur setiap harinya, La Udu memakai kayu bekas kayu untuk menjadi alas. Ia tidur di sela-sela bebatuan goa tersebut.
Penderitaan lainnya yang harus dirasakannya adalah udara dingin.
Karena saat malam, menurut cerita La Udu, udara pantai menjadi sangat dingin.
Bukan hanya itu saja. Ia pun harus masuk lebih dalam ke sela bebatuan agar tidak terkena air.
Meski sudah 10 tahun hidup seperti itu, nyatanya La Udu tetap mengaku takut.
"Kalau malam dingin sekali. Takut (sendirian), tapi mau bagaimana lagi," kata La Udu sata ditemui Kompas.com di kediamannya, Senin (3/2/2020).
"Kalau air laut pasang, saya masuk ke dalam lagi," sambungnya.
Sementara itu, sehari-hari ia makan ubi dan kasaomi.