Aurel lantas menimpali, kedekatan mereka satu sama lain lah yang membuat Ashanty terasa berat menyatakan kesiapannya menerima perpisahan mereka.
"Kan Bunda paling deket di keluarga ini sama aku, karena aku yang paling gede, apapun dia curhatin ke aku," timpal Aurel.
"Iya... kalau bunda lagi kesal sama orang-orang rumah dan udah nggak bisa ngapa-ngapain, pasti larinya ke Aurel. Dia tahu kalau aku lagi ngerasain apa," sahut Ashanty.
Ashanty sekali lagi menyinggung ketidaksiapannya berpisah dari Aurel.
"Ya Allah aku kayak belum siap gitu, setiap kali keinget dia nanti mau nikah. Pasti sedih gitu," ucap Ashanty sedih.
Ashanty berharap pasangan Aurel nanti bukanlah orang yang menjauhkan dia dari keluarganya.
"Eh iya, aku juga kalau kepikiran suatu saat nikah, aku gimana ya tanpa bunda. Tapi yaa pasti lah akan ketemu sama bunda," balas Aurel Hermansyah.
Tak lama Ashanty pun menangis membayangkan dirinya dan Aurel berpisah suatu saat nanti.
"Aku juga bingung... gimana sih nanti," ucap Aurel sambil tertawa-tawa.
Ashanty yang menangis sesegukan sampai terucap tidak ikhlas jika ia harus berpisah dari Aurel.
"Ih nggak ikhlas itu gimana sih bun?," tanya Aurel.
"Iya ya... kan kamu harus tetep nikah. Gak tauuu..." rengek Ashanty.