Hampir seperti ukuran liang lahat.
Kamar itu hanya bisa memuat satu kasur kapuk tanpa dipan, tong sampah, dan kipas angin yang digantungkan di dinding.
Setiap kamar disekat dengan tripleks yang ukurannya lumayan tebal, tetapi tidak kedap suara.
Di luar kamar, awak media menemukan dua buku catatan.
Sampul catatan itu bertuliskan "Kamar".
Setelah dibuka, buku itu ternyata berisi catatan transaksi PSK yang bekerja di kafe tersebut. Tertera nama Yeni, Tiwi, Amelisa, Putri, dan lain-lain.
Baca Juga: Viral Video Seekor Sapi Kurban Masuk ke dalam Sebuah Kafe, Netizen: Ngopi Dulu Sebelum Dipotong
Selain nama, buku itu juga mencatat berapa kali seorang PSK melayani pelanggan dalam satu hari.
Satu hal yang cukup mengejutkan, dalam buku tersebut tertulis bahwa pada hari penggerebekan dan penyegelan itu mereka sempat melayani pelanggan.
Tercatat pada 29 Januari 2020, seorang PSK bernama Atun sempat melayani satu pria.
Selain dari buku tersebut, di tengah lorong ke kamar-kamar itu terdapat sebuah lemari kayu.
Lemari itu berisi belasan tisu yang masing-masing diberi label nama pemilik.