Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Temukan Obat Penangkal Virus Corona, China Masih Diam Seribu Bahasa, Kenapa Ya?

Aditya Eriza Fahmi - Rabu, 29 Januari 2020 | 10:00
Temukan Obat Penangkal Virus Corona, China Masih Diam Seribu Bahasa, Kenapa Ya?
CGTN

Temukan Obat Penangkal Virus Corona, China Masih Diam Seribu Bahasa, Kenapa Ya?

Suar.ID -Masyarakat dunia dibuat geger dengan muculnya sebuah virus baru yang bernama virus Corona.

Ratusan orang meninggal dunia karena virus Corona ini.

Meski begitu, belum lama ini media China seperti Xinhua dan China Global Television Network ini menuliskan sebuah laporan yang mengejutkan.

Menurut laporan media China ini ada 51 orang pasien virus Corona yang sudah diperbolehkan pulang karena sudah dinyatakan pulih.

Baca Juga: Gadis Muda Tiba-Tiba Tersungkur dan Meninggal saat Berbelanja Disebut karena Virus Corona, Ini Kata Pihak Keluarga

Namun, klaim tersebut tak disertai informasi lanjutan terkait perawatan maupun pengobatan yang diberikan kepada pasien.

Xinhua menulis, ada seorang pasien yang sempat didiagnosis terjangkit virus corona (2019-nCoV), dirawat, lalu diizinkan pulang dari rumah sakit di Provinsi Jiangxi, Cina Timur, Senin (27/1/2020).

Masih dalam tulisan Xinhua, seorang pasien laki-laki (38) asal Xingan terjangkit virus corona setelah pulang dari Honghu, Provinsi Hubei, pada 3 Januari lalu.

Ia positif Corona dan dipindahkan ke RS Universitas Nanchang dalam kondisi kritis.

Baca Juga: Padahal Virus Corona Telah Menewaskan 107 Korban Jiwa, namun Indonesia Masih Bersikeras Tak akan Batasi Kedatangan Turis asal China! Kenapa?

Wakil Direktur Departemen Pernapasan dan Perawatan RS Nanchang, Xu Fei, menuturkan, pasien membaik setelah dirawat dengan penanganan yang cukup.

Tak hanya itu di Provinsi Shandong, tercatat pasien penduduk asli Kota Wuhan yang bekerja di kota Rizhao, Shandong, didiagnosis corona sejak 21 Januari.

Namun, pria berusia 37 tahun dinyatakan telah sembuh dan siap pulang dari RS hari ini.

Virus corona sebelumnya mewabah dari kota Wuhan provinsi Hubei, mulai akhir Desember lalu.

Baca Juga: Sebelumnya Tampil Gagah Layaknya Jendral Militer, Kini 3 Pimpinan Sunda Empire Ditangkap Polisi dan Kenakan Pakaian Tahanan, Cuma Bisa Tertunduk Lesu!

Virus diduga berasal dari daging kelelawar dan ular yang sebelumnya dijual bebas di pasar maupun restoran di Wuhan.

Seperti diketahui, virus corona merupakan kelompok virus penyebab gangguan pernapasan, semacam flu, yang jika parah akan mirip seperti SARS atau MERS.

Faktanya, belum ada vaksin apapun yang tersedia untuk virus corona baru ini, meski di media sosial sempat disebut-sebut ada dua paten vaksin , namun hal itu belum bisa dibuktikan.

Sementara itu, Komisi Kesehatan Kota Beijing sebelumnya mengumumkan tiga rumah sakit di Beijing sempat memberikan obat anti-HIV untuk pasien seperti Beijing Ditan Hospital, Beijing Youan Hospital, dan No 5 Medical Center of PLA General Hospital, seperti dikutip dari South China Morning Post.

Baca Juga: Tetap Santai dan Akui Bisa Tidur Nyenyak, Ekspresi Tak Terduga Ditunjukkan Pria Pelaku Pembakar Jenazah Wanita: Enak Turu? Akui Golek Awakmu Telung Dino Gak Turu Iki!

Pasien pertama yang sembuh dari virus corona

Pasien pertama yang sembuh dari virus corona atau 2019-nCoV diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Nanchang, Nanchang, Provinsi Jiangxi.

Pasien yang tak disebutkan namanya ini keluar dari rumah sakit pada Senin (27/1/2020).

Dikutip Tribunnews dari Xinhua, ia menjadi pasien pertama di Jiangxi yang berhasil sembuh dari virus corona.

Pria berusia 38 tahun ini, diketahui terjangkit virus corona setelah berkunjung ke Honghu, Provinsi Hubei pada 3 Januari 2020 bersama seorang temannya.

Baca Juga: Menanti Hasil Autopsi Lina, Putri Delina Malah Posting Mengenai Luka dan Air Mata, Ada Apa?

Ketika kembali ke tempat asalnya, Xingan, ia mengalami gejala-gejala termasuk demam, batuk, dan sesak napas.

Ia pun didiagnosa menderita pneumonia virus corona jenis baru alias 2019-nCoV dan dipindahkan ke rumah sakit yang ditunjuk pihak provinsi pada 23 Januari 2020.

Staf kesehatan Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Nanchang mengantar kepulangan pasien pertama yang sembuh dari virus corona di Jiangxi, China, Senin (27/1/2020).
Xinhua/Wan Xiang

Staf kesehatan Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Nanchang mengantar kepulangan pasien pertama yang sembuh dari virus corona di Jiangxi, China, Senin (27/1/2020).

Rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Nanchang.

Baca Juga: Padahal Dikasih Uang Saku yang Tak Sedikit, Ruben Onsu Heran Betrand Peto Selalu Kehabisan Uang, Terungkap Perilaku Anak Sarwendah di Sekolah

Wakil Direktur Pernapasan dan Perawatan Kritis rumah sakit, Xu Fei, mengatakan kondisi pasien saat itu tengah kritis.

Namun, kondisinya semakin membaik secara signifikan setelah mendapat perawatan sesuai standar.

Empat hari dirawat di rumah sakit, ia pun diperbolehkan pulang dan dinyatakan telah sembuh sepenuhnya.

Kepulangannya tersebut mendapat ucapan selamat dari staf kesehatan rumah sakit.

Baca Juga: Sempat Minta Pemeriksaan terhadap Sunda Empire Dihentikan, Rangga Sasana Akhirnya Ditetapkan jadi Tersangka, Sudah Firasat Terlebih Dahulu?

Ia bahkan mendapat buket bunga.

Tiga pekerja medis di Wuhan diperbolehkan pulang dari sebuah rumah sakit setelah dinyatakan sembuh dari virus corona, Selasa (28/1/2020).
Xinhua/Xiao Yijiu

Tiga pekerja medis di Wuhan diperbolehkan pulang dari sebuah rumah sakit setelah dinyatakan sembuh dari virus corona, Selasa (28/1/2020).

Selain pria asal Jiangxi, tiga petugas kesehatan di Wuhan juga dinyatakan sembuh dari virus corona.

Mereka diperbolehkan pulang dari sebuah rumah sakit di Wuhan pada Selasa (28/1/2020).

Baca Juga: Dulu Primadonanya Sinetron Naga di Indosiar, Sosok Kontroversial Ini Mengaku Jadi Pembantu Setelah Menikah dengan Pengusaha Tajir yang 16 Tahun Lebih Tua darinya

Data real time virus corona yang dirilis SCMP.
Tangkap layar SCMP

Data real time virus corona yang dirilis SCMP.

Hingga Selasa malam pukul 19.20 WIB, jumlah kasus 2019-nCoV telah mencapai 4.635 kasus.

Mengutip data real time SCMP, angka kematian semakin meningkat, dengan total 106 korban.

Tak hanya di China yang saat ini kasusnya telah mencapai di angka 4.000, 16 negara lainnya telah mengonfirmasi kasus 2019-nCoV.

Baca Juga: Hidup Bergelimang Harta tapi Ternyata Sosok Ini Gagap saat Harus Kupas Buah-buahan, Akhirnya Terungkap Alasannya, Kini Netizen Bisa Tidur Nyenyak?

Mengutip cuitan @PDChina, 16 negara tersebut adalah:

- China- Thailand- Jepang- Korea Selatan- Amerika Serikat- Vietnam- Singapura- Malaysia- Nepal- Prancis- Australia- Kanada- Jerman- Kamboja

Saat ini, pemerintah China tengah berfokus untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Viral Curhatan Anak Driver Ojol Perempuan Dianiaya Pegawai Kedai Kopi, Dapatkan Perlakuan Bar-bar Ini Hingga Alami Luka di Bibir

Wuhan, yang menjadi pusat wabah 2019-nCoV, akan segera memiliki 10.000 tempat tidur di rumah sakit-rumah sakit di Wuhan.

Dilansir Xinhua, rumah sakit tersebut diperuntukkan untuk pasien terinfeksi virus corona.

Pada konferensi pers yang digelar Selasa, pejabat Komisi Kesehatan Nasional, Jiao Yahui, mengatakan pihak berwenang tengah dalam proses membangun 5.300 tempat tidur di berbagai rumah sakit di Wuhan.

Puluhan ekskavator dikerahkan untuk mengebut pengerjaan pembangunan rumah sakit untuk pasien virus corona di Wuhan. Pembangunan ini direncanakan selesai pada awal Februari 2020. Foto diambil pada Jumat (24/1/2020).
Xinhua/Xiao Yijiu

Puluhan ekskavator dikerahkan untuk mengebut pengerjaan pembangunan rumah sakit untuk pasien virus corona di Wuhan. Pembangunan ini direncanakan selesai pada awal Februari 2020. Foto diambil pada Jumat (24/1/2020).

Baca Juga: Dibikin Geregetan saat Lihat Dul Jaelani di Depan Kaca, Maia Estianty: 'Jangkrik Dul, Koen Kayak Bapakmu Sumpah!'

Ribuan tempat tidur tersebut juga diperuntukkan untuk pasien virus corona.

Tak hanya itu, 6.000 tempat tidur juga akan ditambahkan pada fase berikutnya.

Wuhan saat ini sedang membangun dua rumah sakit darurat untuk pasien 2019-nCoV berkapasitas 2.000 hingga 2.300 tempat tidur.

Pembangunan fasilitas tersebut diharapkan selesai pada 2 hingga 5 Februari 2020 mendatang.

Baca Juga: Kini Hidup Bahagia dengan Istri yang 15 Tahun Lebih Muda darinya, Sosok Ini Mengaku Hidup Seperti Budak saat Masih dengan Istri Pertama

"Dengan lebih dari 10.000 tempat tidur, kamu akan memiliki kapasitas untuk menerima semua kasus (virus corona) yang dikonfirmasi dan diduga, serta pasien demam lainnya," terang Jiao.

Hingga Senin, rumah sakit di seluruh Provinsi Hubei telah menerima sebanyak 31.934 pasien demam.

Baca Juga: Menhan Malaysia Ejek Pesawat Buatan Indonesia, seakan Lupa, dulu Senapan Buatan Negeri Jiran jadi Bahan Tertawaan Dunia Internasional

(Rina Ayu Panca Rini)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "China Temukan Obat Penangkal Virus Corona Tapi Masih Dirahasiakan, Ada yang Sudah Sembuh?".

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x