"Emang mau ngapain?" balas suaminya, Yasin.
"Nana mau Gr*b (ojol) aja," sahut Nana.
"Emang berani?" tanya Yasin.
"Berani. Ya sudah lilahi taala aja, kita kan niatnya buat anak. Kalau ngandelin (mengharapkan) penghasilan ayah aja enggak cukup. Kasian anak-anak," jelas Nana.
Dari situ, sang suami mulai mengizinkan dan mencari meminjam uang ke tetangga sebanyak Rp 2 juta untuk modal awal.
Selanjutnya, Nana memberikan penjelasan kepada lima anakanya agar mau dititipkan ke sang nenek, Isah, tiap kali ia hendak narik ojol di jalanan ibu kota.
"Jadi kan anak pertama saya sudah kelas 7 SMP, M Haffiz, kemudian kelas 2 SD, Kayana Isnaina, kelas 1 SD, Nuriska Salsabila, Rizki (6) dan Nayaka (3)," kata Nana.
"Nah saya kasih pengertian ke mereka kalau saya mau kerja. Saya bilang kamu saya tinggal sama nenek dulu selama saya kerja. Akhirnya anak saya yang ke-4 dan ke-5 pasti saya titipin kalau saya nge-bid," lanjutnya.
Sayangnya, usia Isah yang tak muda lagi membuatnya tak lagi bugar untuk menjaga cucu-cucunya.
Alhasil, beberapa kali Nana terpaksa membawa si bungsu yang masih berusia 3 tahun sembari mencari penumpang.