Follow Us

Inilah Pasar Hewan Ilegal di China yang Diduga Menjadi Pusat Virus Corona Baru: Menjual Burung Merak, Serigala hingga Koala untuk di Makan

Adrie P. Saputra - Jumat, 24 Januari 2020 | 09:15
Pasar Makanan Laut Huanan
Mirror.co.uk

Pasar Makanan Laut Huanan

Suar.ID - Pasar hewan di pusat wabah virus corona ditemukan telah menjual koala hidup, ular, tikus hingga anak serigala untuk dimakan sebelum akhirnya ditutup.

Pasar Makanan Laut Huanan di pusat kota Wuhan, China, sekarang berada di bawah pengawasan setelah para pejabat China mengatakan virus corona berasal dari satwa liar yang dijual secara ilegal di food emporium - sekarang diberi label sebagai "ground zero".

Foto yang diambil sebelum penutupannya pada bulan Desember menunjukkan daftar harga 112 hewan eksotis - mulai dari ular hingga musang - yang tersedia untuk dijual dan dimakan.

Melansir dari Mirror (23/1/2020), daftar hewan yang dijual itu seperti rubah hidup, buaya, anak serigala, salamander raksasa, ular, tikus, burung merak, landak, dan koala.

Baca Juga: Padahal Sudah Dipantau 4 Jet Tempur, Kapal-kapal China Masih Bandel Mondar-mandir di Laut Natuna, Saking Geramnya Jepang Sampai Lakukan Ini untuk Indonesia

"Baru disembelih, dibekukan, dan siap kirim ke pintu Anda," kata vendor yang disebut Wild Game Animal Husbandry for Massesm, yang juga mencantumkan harga 70 RMB (Rp 137 ribu) untuk daging koala.

Ketika ditanya tentang klaim pasar makanan yang menjual koala, seorang pemimpin komunitas China yang berbasis di Inggris mengatakan kepada Daily Mirror, "Saya ragu bahwa tidak mungkin Anda akan bisa menyelundupkan hewan-hewan itu ke China."

Ada juga laporan tentang kurungan yang berisi landak, di samping trenggiling yang terancam punah.

Penjual mengatakan perdagangan satwa liar terjadi sampai pasar ditutup untuk disinfeksi setelah wabah dimulai.

Baca Juga: Bikin Ketar-ketir Indonesia Saja Nih, Rudal-rudal China Ini Disebut Bisa Lenyapkan Pangkalan AS di Asia Hanya dalam Hitungan Jam

Ini telah menempatkan perdagangan hewan liar di negara itu yang tidak diatur dengan baik, didorong oleh permintaan akan makanan lezat dan bahan-bahan obat tradisional.

Konservasionis telah lama mengecam perdagangan satwa liar karena dampaknya terhadap keanekaragaman hayati dan potensi penyebaran penyakit.

Source : mirror.co.uk

Editor : Adrie P. Saputra

Baca Lainnya

Latest