Suar.ID - Putus asa bisa membuat orang melakukan apa saja.
Apalagi jika rasa putus asa itu berasal dari kebutuhan dasar seperti makan.
Melansir dari Goodtimes.my (21/1/2020), Saking kelaparannya seorang ayah dan anak nekat melakukan pencurian.
Peristiwa itu terjadi di Incheon, Korea Selatan.
Kantor Polisi Pusat Incheon Distrik Yeongjong menerima telepon pada 13 Desember lalu tentang insiden pencurian yang terjadi di sebuah toko.
Ternyata pelakunya adalah seorang anak laki-laki sekolah dasar berusia 12 tahun dan ayahnya.
Mereka ditangkap oleh staf mart setelah menimbulkan kecurigaan.
Pasalnya, si bocah tampak dengan ragu-ragu berjalan melewati meja kasir.
Ternyata di dalam tas bocah itu tersimpan dua bungkus susu, enam apel, dan uang skeitar 10.000 Won di dalamnya.
Ketika dia diinterogasi oleh staf swalayan, sang ayah pun diliputi rasa malu.
Dia gemetar, kemudian meneteskan air mata dan membungkuk di depan putranya.
Ratapan putus asa pun keluar dari mulutnya.
"Aku sangat lapar sehingga aku tidak tahu harus berbuat apa lagi," gumamnya dengan suara kecewa.
Kemudian terungkap fakta memilukan yang akhirnya membuat ayah itu nekat melakukan kejahatan pencurian.
Rupanya sang ayah tadinya bukanlah seorang pengangguran.
Ia merupakan seorang sopir taksi sebelum fisiknya tak lagi sanggup bekerja.
Baca Juga: Ngeri! Pemuda Ini Pamer Video Bakar Kucing dan Makan Dagingnya, Alasannya Bikin Geram Netizen
Pria itu menderita penyakit seperti diabetes dan tiroid.
Sementara itu ia hidup bersama putra, nenek, dan adik bungsunya dari 7 bersaudara.
Sangat sulit bagi mereka yang tinggal di rumah sewaan untuk mencari nafkah secara layak.
Bahkan, kondisi memprihatinkan itu membuat ia dan putranya tidak makan sama sekali di siang hari.
Hingga akhirnya keputusan untuk mencoba melakukan kejahatan itu pun diambil setelah sang anak mengeluh kelaparan.
Untungnya, mengetahui kondisi memprihatinkan dari ayah dan anak itu, karyawan toko itu pun menarik laporannya karena bersimpati.
Selain itu, polisi kemudian membawa mereka ke restoran terdekat untuk makan yang layak.
Tak berhenti di situ. Sesuatu lain yang luar biasa pun terjadi.
Ada seorang pria paruh baya yang datang ke meja tempat ayah, anak, dan polisi itu kemudian meletakkan amplop putih di atas meja.
Orang asing itu melakukannya tanpa mengucap sepatah kata pun lalu bergegas keluar dari restoran.
Setelah sang ayah membuka amplop itu, ia pun dibuat terkejut bukan main. Amplop itu berisi uang tunai 200.000 won.
Putranya dengan cepat mengikuti pria itu untuk mengembalikan amplop.
Namun, pria itu mendorong amplop ke tangan bocah itu, mendesaknya untuk mengambilnya saja.
Rupanya, lelaki itu memperhatikan ayah dan putranya yang ditangkap oleh polisi di swalayan.
Dia secara tidak sengaja mendengarkan cerita mereka dan tersentuh oleh kesulitan mereka.
Tanpa berpikir dua kali, ia mengambil sejumlah uang tunai dan pergi ke restoran untuk menyerahkan amplop itu.
Menurut polisi, mereka diminta untuk memberikan surat penghargaan kepada warga negara yang baik hati, namun sayangnya keberadaan pria baik hati itu tak ditemukan.
Polisi kemudian menghubungi pusat kesejahteraan administrasi setempat untuk membantu sang ayah memulihkan kesehatannya dan mendapatkan pekerjaan.
Selain itu, mereka juga membantu putranya mendapatkan makanan gratis di sekolah.
Keberuntungan belum berakhir. Sang pemilik toko yang juga berjanji bahwa mereka akan menghidupi keluarga dengan menyediakan perbekalan dasar dan kebutuhan lainnya.
“Dibutuhkan orang yang tidak mementingkan diri sendiri untuk maju dan membantu orang-orang yang malang ini tanpa meminta imbalan apa pun. Masyarakat berharap ketika datang ke kemanusiaan," kata polisi.