Teman-teman calon mempelai pria mengarang cerita bahwa mereka menyaksikan penculikan temannya oleh sekelompok pria bersenjata dan mengendarai motor.
Polisi pun percaya karena Kolombia memang memiliki sejarah penculikan seperti itu untuk tujuan pemerasan.
Mendapatkan laporan penculikan, pihak berwenang segera menanggapi situasi itu dengan sangat serius.
Mereka memobilisasi seluruh pasukan polisi di distrik tersebut, serta tentara Kolombia.
Bahkan, Komandan Polisi Pitalito, Néstor Vargas, memerintahkan jalan masuk dan keluar kota ditutup untuk mencegah para penculik melarikan diri.
Saat itulah teman-tema calon mempelai pria mulai menyadari betapa seriusnya situasi yang mereka ciptakan karena kebohongan itu.
Akhirnya, mereka pun menghadap polisi dan memberitahu bahwa mereka telah menipu untuk membantu temannya kelur dari pernikahan.
“Mereka mengarang cerita tentang penculikan itu, karena seorang teman mereka telah memutuskan untuk membatalkan pernikahan.
"Dengan kata lain, dia berubah pikiran, dan menyembunyikan diri agar tidak pergi ke Gereja dan menghadiri pernikahan yang dijadwalkan, ”kata Komandan Polisi Vargas kepada wartawan .