Suar.ID -Serangan rudal Iran di pangkalan-pangkalan yang menampung pasukan AS di Irak pekan lalu melukai 11 tentara Amerika.
Kendati demikian, Angkatan Darat sebelumnya pernah mengatakan bahwa tidak adakorban yang tercatat, melansir dari laporan militer AS, Kamis kemarin (16/1/2020).
Para pejabat dari koalisi pimpinan AS yang memerangi ISIS di Irakmengatakan kepada CNN dalam sebuah pernyataanbahwa pasukannya menderita gejala-gejalayang berkaitan dengan gegar otak yang muncul beberapa hari setelah serangan terjadi.
"Meskipun tidak ada anggotamiliter AS yang tewas dalam serangan Iran, 8 Januari lalu di pangkalan udara Al-Asad, beberapa di antaranya dirawat karena gejala gegar otak akibat dampak dari ledakan,"
"Dan sampai dengan saat ini masih dalam proses penyelidikan," kata para pejabat kepadasebuah stasiun berita dalam sebuah pernyataan.
“Karena sangat berhati-hati, anggota militer AS yang diangkut dari Pangkalan Udara Al Asad, Irakmenuju Landstuhl Regional Medical Center di Jerman untuk diagnosa lebih lanjut."
"Ketika dianggap layak untuk bertugas, para anggota militer AS diharapkan untuk kembali ke Irak setelah diagnosa usai dilakukan,” lanjut pernyataan tersebut.
Serangan itu diluncurkan sebagai pembalasan atas serangan rudal AS yang menewaskan Jenderal Iran, Qassem Soleimani minggu sebelumnya.
Setelah serangan Iran, Trump mengatakan tidak ada anggotamiliter AS yang terluka atau terbunuh.