Suar.ID -Raja Keraton Agung Sejagat (KAS), Totok Santoso diketahui, rupanya bukanlah warga asli Purworejo, Jawa Tengah.
Totokmemiliki KTP DKI Jakarta dan tinggal di sebuah rumah kontrakan di Yogyakarta.
Kediaman Totok adalah sebuah rumah kontrakan yang berlokasi di RT 05/RW 04 Dusun Berjo Kulon, Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman.
Diketahui, Totok sudah satu tahun mengontrak di rumah tersebut.
Totokjuga membuka usaha angkringan di depan rumah kontrakannya.
Salah seorang warga bernama Deki mengatakan, Totok tinggal di rumah kontrakan bersama dengan keluarganya.
"Angkringannya sudah dibongkar tadi malam. Dia disini ngontrak, warga juga sudah tahu dari televisi kalau itu dia," ujar Deki ketika diwawancarai oleh Tribunnews.
Sementara itu, Sekretaris Desa Sidoluhur Fajar Nugroho mengatakan, bertemu dengan Totok pada 2018.
Totok beralasan dia dan komunitasnya akan mendirikan angkringan di kontrakan itu.
Pihak desa kemudian memanggil Totok untuk dimintai penjelasan.
"Pak Totok Kita panggil ke sini (kantor desa), kita minta penjelasan sebenarnya tempat itu mau digunakan untuk apa. Beliau menjawab akan mengembangkan semacam usaha angkringan," ucap dia.
Dari pantauan Tribunnews, di rumah kontrakan Totok, ada sebuah mobil Mercedes Benz berwarna hitam terparkir tepat di depan rumah kontrakan berkelir hijau dan putih tersebut.
Terdapat pula pagar bambu setinggi orang dewasa yang menjadi palang masuk ke pekarangan kontrakan Totok yang terlihat luas.
Selain itu, Gerbang masuknya juga terbuat dari bambu.
Tepat di depan gerbang terpasang dua bendera Merah Putih.
Di bagian dalam sisi utara, terdapat rumah bercat putih.
Pintu utama rumah tersebut berwarna hitam.
Tepat di atas teras sebuah lambang berbentuk lingkaran dengan ornamen warna kuning emas.
Halaman depan rumah tampak dikonblok, namun belum sepenuhnya, sehingga masih terlihat bagian halaman berlantai tanah.
Sebelah utara dan barat rumah yang dikontrak oleh Totok merupakan area persawahan.
Sementara di sisi selatan, terdapat sebuah warung milik warga.
Polisi sempat melakukan penggeledahan usai Totok dan Fanni ditetapkan menjadi tersangka.
Kasi Pemerintahan Desa Sidoluhur, Adi Arya Pradana menyebut Totok sempat mengaku berpakaian ala raja dan ratu demi sebuah konten Youtube.
Bahkan, di rumah kontrakan sempat dibangun sebuah bangunan ala kerajaan.
Warga kemudian curiga dan melaporkan ke desa.
"Alasannya shooting film kolosal di angkringan, seperti zaman Majapahit," ucap Arya.
Ketika ditanya kembali, Fanni Aminadia menjelaskan bahwa shooting film ini untuk kepentingan konten Youtube.
"Bu Fanni ini sangat canggih berkata-kata, waktu itu tren nya YouTube. Mereka mengatakan ingin menjadi YouTuber," tambah Arya.
(Tribunnews)