Follow Us

Pengakuan Mantan Anggota Keraton Agung Sejagat, Disuruh Bayar Jutaan Hanya untuk Seragam hingga Dijanjikan Dolar AS

Rina Wahyuhidayati - Rabu, 15 Januari 2020 | 16:15
Kerajaan Agung Sejagat Purworejo
Twitter @aritsantoso

Kerajaan Agung Sejagat Purworejo

"Sekitar tiga tahun yang lalu, awal kegiatannya seperti membantu rakyat kecil.

Waktu terbentuk sudah ada bidang-bidangnya seperti pendidikan, sanitasi dan lain-lainnya," ujar Utami dikutip dari Tribunjateng.com, Selasa (14/1/2020).

Baca Juga: Dituding Kenakan Peci Penuh Ilmu Magis dan Hanya untuk Menutupi Kebusukannya, Teddy Tanggapi Sinis Terawangan Mbak You: 'Paranormal Abal-Abal'

Dari penjelasan Utami, dalam DEC dulu sempat ada iuran kartu anggota (KTA) sebesar Rp 15 ribu.

"Selain iuran KTA suruh bayar seragam juga senilai Rp 3 juta. Seragamnya itu dulu seperti army atau militer loreng-loreng," katanya.

Totok Santosa Hadiningrat, atau Sinuhun itu sendiri menjanjikan mendatangkan Dolar Amerika Serikat ke Indonesia.

Uang tersebut diklaim untuk membiayai kegiatannya dan memberi kesejahteraan bagi bangsa Indonesia.

Lama kelamaan karena merasa tidak ada kegiatan yang jelas dan hanya kumpul-kumpul saja, Utami akhirnya memutuskan keluar dari EDC.

"Bilangnya bergerak di bidang kemanusiaan, tetapi nyatanya belum ada yang disalurkan. Karena keberadaanya EDC itu dulu masih merintis disini," tambahnya.

Sri Utami (40) salah satu mantan pengikut organisasi yang dipimpin oleh Totok Santosa Hadiningrat, atau yang kerap dipanggil Sinuhun pemimpin Kerajaan Agung Sejagat (KAS), Selasa (14/1/2020).
TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati

Sri Utami (40) salah satu mantan pengikut organisasi yang dipimpin oleh Totok Santosa Hadiningrat, atau yang kerap dipanggil Sinuhun pemimpin Kerajaan Agung Sejagat (KAS), Selasa (14/1/2020).

Sri Utami yang rumahnya hanya berjarak 2 rumah dari Istana Keraton Agung Sejagad (KAS) menceritakan jika sedang tidak ada kegiatan rumah atau istana tersebut.

Dan sering kali istana dibiarkan kosong.

Source : tribunnews, Tribun Jateng

Editor : Rina Wahyuhidayati

Baca Lainnya

Latest