Nasib ratusan ribu prajurit TNI jadi sorotan setelah munculnya isu dugaan korupsi PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) senilai Rp 10 triliun lebih.
Pengamat Asuransi Irvan Rahardjo mengatakan, kasus Asabri kali ini lebih rumit dari PT. Asuransi Jiwasraya sebelumnya.
"Harus dicermati, ini rumit. Ratusan ribu prajurit kesejahteraannya dibawah, nasabah Jiwasraya lebih aman karena golongan menengah atas," ujarnya kepada Tribunnews di Jakarta, Sabtu (11/1/2020).
Menurut Irvan, nasabah Jiwasraya sedikit lebih beruntung karena masih memiliki banyak dana diluar investasinya di Jiwasraya.
"Nasabah Jiwasraya tidak terdampak besar. Relatif beruntung dari prajurit Asabri, telat Pak Mahfud bawa ke pengadilan," katanya.
Sebab, ia menyampaikan, kasus Asabri sudah mulai tercium beberapa bulan lalu, namun lebih dulu muncul ke permukaan kasus Jiwasraya.
"Itu kurang lebih pada saat jiwasraya sudah mulai muncul di kalangan terbatas, tapi waktu itu Jiwasraya baru naik daun. Kasus Asabri belum nampak sekali," pungkas Irvan.