Suar.ID - Sebuah foto yang mengerikan menunjukkan mayat hewan yang terbakar melapisi jalan Batlow di New South Wales, Australia - salah satu area yang paling parah dilanda musibah selama akhir pekan.
Kebakaran hutan yang parah menyebabkan sedikitnya24 orang tewas dan 200.000 rumah hancur.
Sydney dinyatakan sebagai tempat terpanas di duniapada Sabtu (4/1/2020), dengan suhu meroket hingga hampir 50 derajat Celcius saat kebakaran terus merambah area tersebut.
Ribuan orang melarikan diri untuk tetap hidup melalui asap yang menggumpal setelah daerah besar antara Jembatan Bateman dan perbatasan dengan negara bagian Victoria dinyatakan "tidak aman".
Mengutip dari Sky News, para ahli takut akan kehilangan sekitar satu miliar hewan seperti mamalia, burung, reptil, katak, dan serangga mati dalam kebakaran hutan.
Melansirdari WWF Australia,dilaporkan bahwa banyak hewan beradaptasi dengan baik untuk mengatasi kebakaran hutan, tetapi kobaran api saat ini "terlalu besar dan terlalu panas" bahkan untuk hewan-hewan yang melarikan diri.
Dilaporkan bahwa hewan yang berhasil melewati kebakaran hutan akan terus mati dalam beberapa minggu karena dehidrasi, kelaparan, penyakit, dan menjadi mangsa yang lebih mudah bagi kucing dan rubah liar.
Para ahli memperingatkan beberapa hewan yang mungkin berada di ambang kepunahan.
Kebakaran hutan yang merusak diperkirakan telah membunuh sepertiga populasi Koala Australia yang jumlahnya sudah sangat rendah.
Sekitar 8.000 makhluk berbulu diyakini telah musnah sementara ada juga ketakutan besar terhadap burung western ground parrot, burung bristlebird, dan dunnart yang jumlahnya bisa semakin menurun.
Api menciptakan badai karena panas yang dihasilkan - dengan tornado api menyebabkan beberapa api terbesar bergabung.
Perdana menteri New South Wales menyatakan keadaan darurat setelah kehancuran lebih dari 200 kebakaran minggu ini.
Lebih dari 2.700 petugas pemadam kebakaran terus memerangi api.
Seorang juru bicara dinas pemadam kebakaran menambahkan, "Kondisi telah mereda hari ini dan petugas pemadam kebakaran telah unggul dalam beberapa kebakaran berbahaya."
Kucing Liar akan Dimusnahkan di Australia dengan Hujan Sosis
Pemerintah Australia berencana untuk mencoba membunuh ribuan kucing liar dengan menjatuhkan sosis beracun dari pesawat, laporanCBS News(26/04/2019).
Pemerintah ingin membunuh dua juta kucing liar pada tahun 2020 mendatang, di mana kucing dikatakan sebagai kontributor utama kepunahan setidaknya 27 mamalia sejak merekamasuk ke negara itu oleh orang Eropa, mungkin pada tahun 1700-an.
Ada juga tim pejabat pemerintah yang ditugasi berkeliling negara untuk menjebak dan menembak kucing.
New York Timesmelaporkan bahwa sosis yang akan digunakan untuk meracuni kucing terbuat dari daging kangguru, lemak ayam, dan rempah-rempah.
Baca Juga :Seorang Pemburu Hewan dengan Bangga Mengatakan Telah Membunuh 5.000 Gajah selama 50 Tahun
Sosis-sosis itumampu membunuh kucing hanya dalam waktu 15 menit setelah mereka memakannya.
Makanan lezat, tapi mematikan itu diproduksi di sebuah pabrik di Perth dan akan dijatuhkan dari pesawat dengan jarak 50 kilometer di tempat-tempat kucing secara bebas berkeliaran di atas tanah.
Sosis itu enak karena pria yang mengembangkannya mengatakan bahwa dia mengujinya pada kucingnya sendiri.
Dia membuat beberapa sosis dengan resep yang sama, tetapi tanpa menambahkan racun untuk melihat apakah mereka akan memakannya.
Kucing peliharannya menyukai resep sosis tersebut.
Dr Dave Algar mengatakan kepadaNew York Times,"Sosis itu harusnya enak."
"Sosis adalah makanan kucing."
Sementara ini mungkin tampak mengerikan dan aneh bagi kita, kucing liar adalah masalah yang cukup "meresahkan" di Australia.
Kucing-kucingdibawa olehorang Eropa dan sejak saat itu, diperkirakan telah menyebabkan sekitar 20 spesies punah.
Itu sebabnya pemerintah Australia menetapkan tentang pemusnahan masaal kucing untuk mengurangi jumlah mereka.
Gregory Andrews, komisaris nasional spesies terancam mengatakan kepadaSydney Morning Herald,"Kita harus membuat pilihan untuk menyelamatkan hewan yang kita cintai seperti bilby, warru dan burung beo malam."
Dia juga mengatakan bahwa kucing liar adalah "satu-satunya ancaman terbesar" bagi spesies asli Australia.
Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa kucing membunuh sekitar 377 juta burung dan 649 juta reptil di seluruh Australia setiap tahun.
Namun, beberapa orang menuduh pemerintah menggunakan kucing untuk mengalihkan perhatian dari masalah lingkungan lainnya seperti pertambangan, penebangan, dan perluasan kota.(Adrie P. Saputra/Suar.ID)