"Harus tahu siapa yang mendiagnosanya. Dalam hal harus yang berkompeten yakni dokter spesialis kejiwaan," ujarnya.
Soal penyebab penyakit ini, ia mengungkapkan jika ada tiga faktor, yaitu genetika, psikologis, dan faktor sosial.
Namun menurutnya yang paling banyak terjadi adalah faktor genetika.
"Tapi paling banyak itu biasanya karena faktor genetika," ujar dr. Laurentius
Sementara itu, untuk penanganannya, menurut Laurentius, penderita seperti Medina harus secara rutin konsultasi dan berobat ke dokter spesialis kejiwaan.
Untuk penangannya yang efektif ya dari obat yang diresepkan dan dukungan orang-orang terdekat," katanya.
Laurentius juga menyoroti soal peran keluarga dan orang-orang terdekat untuk bisa memahami perilaku pengidap bipolar.
"Orang yang ada di sekitar dia mesti punya pemahaman bahwa perubahan-perubahan perilaku dia itu bagian dari penyakit bipolarnya. Jadi jangan dibawa ke hati (kalau ada perilaku aneh). Jangan dipikirkan," tandasnya.
Baca Juga: Tafsir Mimpi Melihat Macan Tutul, Pertanda Apakah ini Sebenarnya?