Setelah mendapatkan izin dari pejabat kewilayahan setempat, tanpa pikir panjang Uha langsung masuk ke gorong yang dipenuhi air berwarna abu-abu kehitaman.
"Ah, saya mah udah biasa, langsung aja masuk cuma pakai kolor," aku Uha.
Seperti sudah tahu penyebab masalah yang menyebabkan air di dalam gorong-gorong meluap, air langsung surut ketika Uha "nyemplung" ke dalam gorong-gorong tersebut.
"Sampai di dalam ada pembalut, plastik, kayu-kayu. Sama saya diambil dapat setengah plastik besar pasir sama lumpur dapat satu karung. Sampah yang paling banyak itu pembalut, pampers, plastik, dan kayu-kayu kecil," tuturnya.
Uha yang tidak memiliki pekerjaan tetap ini mengaku tidak pernah jijik masuk ke gorong-gorong yang dipenuhi air kotor dan sering berbau tidak sedap.
"Ah enggak (jijik), anggap saja masuk kolam renang. Saya sudah sering bolak-balik masuk ke gorong-gorong kalau lagi meluap. Kalau dihitung sudah 20 tahun sejak gorong-gorong ini ada," akunya.
Menurut Yulius, Mang Uha adalah sosok humoris.
Oleh karena itu, tak heran jika pernyataan "Rasa strawberry" dilontarkannya saat keluar dari got.
"Karena memang orangnya suka bercanda. Sempat keminum, dia enggak dirasa. Ya udahlah rasa strawbery, bercandanya dia," ujar Yulius.
Yulius mengatakan, Mang Uha dan Mang Oho setiap harinya bekerja sebagai pekerja serabutan yang kerap dimintai warga membenahi genteng, sumur, dan sebagainya.