Sesekali suara gelang pada tangan kanannya berbunyi karena mengipasi wajah yang kepanasan akibat disesaki keluarga yang hendak berfoto.
“Nda luntur ji bedakku,“ kata Inade kepada sejumlah keluarga yang ada di dekatnya sembari mengipas wajahnya karena takut riasan pada wajahnya luntur akibat keringat, dikutip dari Kompas.com.
Satu per satu keluarga, kerabat, dan tamu undangan naik ke rumah panggung milik Inade, untuk menjadi saksi akad nikah yang dipimpin Imam Desa Corawali Kabupaten Sidrap, Alimuddin Hakim.
Seusai akad nikah, kedua mempelai kemudian turun ke tenda pernikahan tidak jauh dari rumah Inade.
Ribuan warga yang penasaran juga hadir untuk menyaksikan keduanya yang bersanding mesra di pelaminan.
Bahkan, karena acara pernikahan keduanya penuh sesak, warga yang penasaran harus memanjat kursi yang disediakan untuk tamu.
Sementara itu, sejumlah anggota Polsek Panca Lautang dikerahkan untuk mengamankan jalannya upacara pernikahan.
Karena banyaknya tamu undangan dan warga yang terus berdatangan, jalan poros Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Soppeng macet.
Sejumlah anggota Polsek Panca Lautang pun dikerahkan untuk mengatur lalu lintas.
“Sangat ramai, kira-kira ribuan orang yang hadir, baik tamu undangan maupun warga yang penasaran ingin menyaksikan pernikahan terpaut usia 45 tahun itu. Saya melihat banyak juga warga dari luar Kabupaten Sidrap yang datang hanya untuk menyaksikan acara itu," kata Imam Desa Corawalie, Kabupaten Sidrap, usai memimpin akad nikah.