Dilansir DW News, salah seorang korban yang berhasil selamat dari hal ini mengungkapkan hal yang mengejutkan.
Ia mengungkapkan kalau pihak berwenang di kamp ini tak hanya menganggap perempuan Uyghur ini sebagai teroris, tapi mereka juga dimasukkan ke dalam program sterilisasi.
Program ini dilakukan untuk mengganggu kemampuan para perempuan untuk melahirkan.
Nantinya para perempuan ini menstruasinya akan berhenti sendiri.
Para perempuan ini dipaksa untuk menerima suntikan sterilisasi ini.
Kesempatan mereka untuk menjadi ibu dirampas begitu saja oleh pemerintah.
Tak cuma itu, para perempuan ini juga dipaksa melakukan latihan yang tidak manusiawi dengan push-up sambil telanjang bulat.
Bahkan para perempuan ini akan dikucilkan jika menggunakan bahas ibu mereka yaitu bahasa Turki.
2. Makan etnis Uyghur dihancurkan untuk 'pembangunan kota'