"Saya menyiapkan ini semua. Di sana sudah ada akta rumah dan kunci mobil BMW," ujar Xiaojing sambil menyerahkan buket bunga kepada Xiaoke.
"Tidak masalah jika engkau mau menerimanya atau tidak. Saya tetap ingin bersamamu. Maukah kau menikah denganku?" tanya si wanita.
Mendapat pertanyaan demikian, si pacar jelas terkejut.
"Ini benar-benar mengagetkan. Tapi tentu saja aku bersedia," ujar Xiaoke.
Kepada awak media begitu kisahnya viral, Xiaojing memberikan penjelasan mengapa dia yang memutuskan untuk melamar kekasihnya itu.
"Selama ini, dia yang selalu berkorban dan merawat saya. Jadi, saya ingin melakukan sesuatu untuknya," ujar perempuan yang berprofesi sebagai desainer itu.
Xiaojing mengaku, seluruh proses lamaran itu diurus oleh keluarganya.
Termasuk membelikan mobil dan memberikan rumah.
Namun baginya, uang tidaklah penting.
"Yang saya inginkan, lebih dari apa pun, adalah cinta. Saya ingin dia menyayangi saya setelah menikah," terangnya.