Suar.ID- Apa yang inginAnda lakukan untuk merawat ibu?
Seorang pria yang berusia 37 tahun di Chongqing, China, menggendong ibu di punggungnya ketika ia pindah dari kota ke kota, selama 15 tahun.
Melansir dari situs People's Dailymelalui situsSouth China Morning Postpada Jumat (30/11), Wang Xianqiang keluar dari pekerjaannyaketika ayah yang merawat ibunya, Tian Jinggui, meninggal pada tahun 2003.
Pengorbanan tanpa pamrihnya menyentuh hati masyarakat komite desa yang memberinya pekerjaan sebagaicleaning service dan membantunya mengajukan permohonan untuk kesejahteraan.
Karena bantuan mereka, Wang juga akan menerima rumah yang disubsidi pemerintah yang dibangun khusus untuknya dan Tian.
Rupanya, tekad Wang untukmerawat ibunya itu sebelumnya telah viral dan kisahnya beredar di media sosial China, kata laporan itu.
Pria itu dibanjiri dengan komentar netizen yang ingin menyumbangkursi roda.
Wang yang memiliki pekerjaan tetap sebelum kematian ayahnya, kembali ke rumah untuk menggendong ibunya dan mencari pekerjaan lain di kota.
Wang harus membawa Tian di punggungnya saat mencari pekerjaan karena ibunya menderitalumpuh.
Pencariannya untukpekerjaanjuga ia rangkap dengan aktivitas merawat ibunya yang sakit.
Dia membawa ibunya ke berbagai tempat di China, kata laporan itu.
Dia sering ditolak oleh pekerjaan.
Wang dapat menemukan pekerjaan yang stabil pada tahun 2015 di sebuah pabrik pakaian yang hanya buka setiap enam bulan.
Pada bulan Agustus, ibu dan anak kembali ke Funiu saat pabrik telah ditutup.
Itu jugakarena komite desa memformulasikan rencana untuk memberikan bantuan kepada Wang dan Tian.
Beruntung komite desa berusaha memberikan bantuan untuk dia dan ibunya.
Dosen gendong bayi di tengah kuliah
Foto seorang dosen menggendong bayi di tengah-tengah perkuliahan viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Foto tersebut diunggah oleh sang dosen sendiri melalui akun Facebook pribadinya.
Sang dosen diketahui bernama Abdul Gaffar Karim, dosen Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Dalam unggahan tersebut, Abdul Gaffar menceritakan lisah lengkap bagaimana ia bisa menggendong bayi di tengah perkuliahan.
Rupanya bayi tersebut merupakan anak dari salah satu mahasiswanya.
Agenda perkuliahan kala itu adalah presentasi, dan salah satu mahasiswa tiba-tiba meminta gilirannya dipercepat.
Sang dosen pun meanyakan alasannya yang ternyata karena anaknya menangis di luar kelas.
Mahasiswa tersebut rupanya membawa bayi perempuannya yang baru berusia 3-4 bulan ke kampus.
Sementara sang mahasiswa mengikuti kuliah bayi tersebut dijaga oleh neneknya.
Mendengar hal tersebut, tanpa pikir panjang, Abdul Gaffar pun langsung menyuruh sang mahasiswa membawa anaknya masuk.
"Lah, bawa saja masuk ke sini. Ikut di kelas. Itu adalah hak dia untuk bersamamu. Kita buat kelas ini ramah anak."tulis sang dosen menceritakan.
Baca Juga:Bikin Shock! Cuma Gara-gara Minta Dibelikan Celana Dalam, Wanita ini Tewas Ditusuk Oleh Driver Ojol
Mahasiswa tersebut awalnya ragu, namun dosen meyakinkan agar membawa masuk anaknya.
"Soal keganggu itu pasti. Tapi keganggu-keganggu dikit, tidak masalah toh. Sana bawa masuk."imbuhnya.
Kemudian Abdul Gaffar menggendong bayi perempuan itu lalu meminta mahasiswanya kembali bersiap-siap untuk presentasi.
Sang dosen pun kembali menyimak presentasi mahasiswanya sambil menggendong bayi.
"Lecturing and baby-sitting, why not (Mengajar sambil momong bayi, mengapa tidak.). Seorang pendidik harus punya kendali penuh atas proses belajar bukan?" pungkasnya.
Dikutip dariKompas.com(16/12/2019), saat dikonfirmasi, Kepala Humas UGM Iva Ariani membenarkan kejadian itu terjadi di lingkungan kampusnya.
Ia menyebut, sikap yang ditunjukkan oleh dosen yang bersangkutan merupakan contoh proses pendidikan di UGM yang tidak hanya menyangkut akademik.
"Kegiatan belajar mengajar di UGM kan bukan hanya transfer teori, tapi belajar untuk menjadi mahasiswa yang peka terhadap masalah-masalah di sekitar kita," kata Iva saat dihubungi, Minggu (15/12/2019).
Menurutnya apa yang dilakukan oleh dosen yang bersangkutan layak mendapatkan apresiasi dan bisa menjadi contoh tenaga pengajar lainnya.
"Pak Gaffar memberikan contoh langsung hal itu di kelas. Itu salah satu contoh istimewanya UGM," katanya lagi.
Unggahan tersebut pun dibanjiri apresiasi dari netizen.
"Mantap! Salut Prof!!!"
"Salut!! Professor keren!"
"Top banget, jarang dosen mau gitu. Salute"
"Anaknya anteng ya Prof..??"
"Jos pak Prof. Abdul Gaffar Karim"