Bagi ibu muda ini, menjadi kepala desa bukan hanya keinginan untuk menjadi pemimpin, melainkan lebih pada pencapaian tentang citra perempuan.
Menjadi perempuan bukan berarti tidak bisa berkarya di ruang publik, kendati menjadi istri pejabat.
Ia ingin antara karier dan keluarga sama-sama jalan.
Dirinya ingin mematahkan sugesti bahwa perempuan lemah.
Di era emansipasi seperti saat ini memang lebih terbuka bagi perempuan untuk berkiprah di ruang publik menjadi pemimpin.
Wanita berhijab ini juga termotivasi saking banyaknya perempuan yang berhasil menjadi pemimpin.
"Dari sini saya termotivasi sebagai perempuan ikut dalam pembangunan Indonesia," kata perempuan 33 tahun ini.
Maju di pilkades, banyak hal yang sudah disiapkannya.
Visi dan misi ia rencanakan sedemikian rupa agar lebih fokus.