"Jauh sebelum kasus ini mencuat, seorang mantan direksi PT Garuda Indonesia @IndonesiaGaruda (Persero) Tbk juga telah ditahan @KPK_RI krn kasus suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat Airbus SAS dan Rolls Royce PLC ketika masih menjabat," tulis Fadli Zon.
"Pada masanya, laporan keuangan Garuda yg selalu kinclong jg diduga merupakan hasil akrobat.
Sebab terbukti, saat mengundurkan diri n digantikan oleh direksi baru, laporan keuangan Garuda bkn terus melorot, malah mencatatkan kerugian US$371 juta dlm laporan keuangan thn 2014," imbuhnya.
Fadli menilai kasus yang terjadi dalam tubuh Garuda Indonesia menunjukkan jika maskapai penerbangan itu sudah lama bermasalah.
Itu sebabnya ia merasa senang sekaligus tidak senang atas perombakan jajaran direksi Garuda yang dilakukan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.
"Saya senang karena pada akhirnya jajaran direksi yang telah mempermalukan Garuda dalam kasus penyelundupan barang mewah telah dicopot oleh @KemenBUMN," ujar Fadli Zon.
"Tapi, saya juga merasa tidak senang, krn pencopotan ini terjadi karena kasus penyelundupan. Artinya, kasus ini terungkap bukan atas pekerjaan @KemenBUMN melainkan oleh jajaran Bea Cukai," tambahnya.
Ia pun mempertanyakan apakah Erick Thohir tetap akan mencopot direksi Garuda jika pihak Direktorat Bea dan Cukai tidak bekerja dengan baik dalam mengungkap kasus penyelundupan tersebut.
"Seandainya pihak Direktorat Bea dan Cukai tidak bekerja dengan baik mengungkap kasus ini, apakah para direksi yang bermasalah ini juga akan dicopot dari pekerjaannya?" tanya Fadli Zon.
Fadli Zon Salut dengan Erick Thohir
Diberitakan sebelumnya, Fadli Zon, memberikan apresiasi terhadap langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.