"Ini lebih baik jujur ya. Aku kayak untuk ini aku nggak bisa maafin sampai kapan pun," sambungnya.
Bagi Fairuz, perbuatan Galih Ginanjar tak termaafkan karena bagaimanapun ia telah melukai putra kandungnya sendiri.
"Harga diri aku udah diinjek-injek, dia melukai perasaan anak yang apapun alasannya ada darahnya dia,"
Fairuz mengkhawatirkan pengaruh kasus ikan asin ini pada masa depan anaknya kelak.
"Dia lukai dan dia tahu semua ini nggak bisa dihapus. Dan ini suatu saat, saat dia (King Faaz) sudah besar akan ada yang ngomong (kasus ikan asin) dan dia akan melihat sendiri."
Meski takut dan khawatir, Fairuz tak pernah mengajarkan putranya untuk membenci Galih.
"Aku nggak pernah ngomporin dia: 'bapak kamu tuh jahat, bapak kamu tuh begini, kamu benci aja dia', nggak sama sekali," tegasnya.
Fairuz menceritakan bagaimana King Faaz meski masih kecil, tahu bahwa ibunya sedang tidak baik-baik saja.
"Anak itu kayak punya konek sendiri, feel-nya itu kayak tahu ibunya tersakiti, terus tiba-tiba suka meluk terus nangis."
Fairuz khawatirkan masa depan Faaz