Suar.ID -Ada beberapa nama yang digadang-gadang akan menggantikan Ari Askhara sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia.
Termasuk dua nama populer ini: Susi Pudjiastuti dan Ignasisu Jonan.
Kita tahu, Ibu Susi adalah mantan Menteri Kelautan dan Perikanan yang sekarang sudah diganti oleh Edhy Prabowo.
Salah satu hal yang paling dikenang dari Ibu Susi adalah kebijakannya menenggelamkan kapal asing pencuri ikan--ya, walaupun kebijakan itu sudah dihilangkan sang menteri baru.
Sementera Jonan dianggap berjasa besar dalam revolusi PT KAI.
Walau begitu,kabarnya Jonan lebih berpeluang menjadi Direktur Utama di Pelindo, sedangkan Susi Pudjiastuti paling berpeluang menduduki kursi Direktur Utama yang ditinggalkan Ari Askhara.
Susi yang memiliki Perusahaan Susi Airlines, dianggap punya pengalaman di bisnis dirgantara.
Begitu juga Jonan yang sukses membenahi PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Sementara itu, Dirut Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara telah dipecat oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.
Hal ini disebabkan oleh kisruh penyelundupan onderdil motor Harley Davidson keluaran tahun 1972 serta dua sepeda Brompton.
Ari Askhara ternyata baru satu tahun menjabat sebagai Dirut Garuda Indonesia.
Ia dipilih melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 12 September 2018.
Ari Askhara dipilih menjadi Dirut Garuda Indonesia menggantikan Pahala Nugraha Mansury yang juga menjabat setahun sejak 2017.
Pria kelahiran 13 Oktober 1971 ini sebelumnya menjabat sebagai Dirut Pelindo III pada Mei 2017.
Ari Askhara bisa disebut cukup berpengalaman lantaran ia beberapa kali mengisi jajaran direksi BUMN.
Sebelum di Pelindo III, Ari Askhara pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan operatur pelabuhan pada 2014.
Namun jabatan tersebut hanya ia emban selama tujuh bulan hingga Desember 2014.
Selama jeda dari 2014 ke 2017, Ari Askhara tetap berada di jajaran BUMN.
Nama Susi Pudjiastuti dan Ignasius Jonan bakal ikuti jejak Ahok BTP jadi Bos BUMN.
Kini karier Ari Askhara di Garuda Indonesia terpaksa berhenti sejak tindakan dugaan penyelundupan yang ia lakukan.
"Dengan itu, saya akan memberhentikan Saudara Direktur Utama Garuda dan tentu proses ini kami, karena Garuda adalah perusahaan publik, akan ada prosedur lainnya," kata Erick Thohir dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Melansir dari Kompas.com, Erick Thohir menyebut Ari Askhara sudah melakukan instruksi untuk mencari motor Harley Davidson klasik tahun 1972 sejak 2018.
Bahkan Ari Askhara disebut sudah transfer dana ke rekening pribadi finance manager Garuda Indonesia berinisial IJ di Amsterdam Belanda.
Kini, setelah posisi itu kosong lagi, imbasnya adalah diperlukan segera pengganti yang mumpuni untuk meneruskan perusahaan aviasi pelat negara tersebut.
Kementerian BUMN belum menunjuk siapa yang akan menggantikan Ari Askhara.
Ternyata, sudah ada dua nama kuat yang berasal dari jejeran Menteri semenjak Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi Komisaris Utama PT Pertamina.
Satu, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti, yang sudah memiliki track record mengagumkan di dunia penerbangan dan perhubungan.
Susi Pudjiastuti yang menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan di era Jokowi 1 (2014-2019) dikenal dengan kebijakannya yang tegas terhadap penangkapan ikan ilegal.
Nama yang kedua, adalah Mantan Menteri Perhubungan periode 2014-2016 dan Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia periode 2016-2019, Ignasius Jonan.
Sebetulnya, nama mereka berdua mencuat setelah Ahok terpilih sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina, tetapi sampai saat ini kabar itu hilang.
Barulah setelah pemecatan Ari Askhara, nama mereka berdua menguat lagi.
Tanggapan Erick Thohir
Dikutip dari Kompas.com, Erick Thohir mengaku belum mendengar kabar jika Jonan akan menjabat di salah satu BUMN.
"Saya tidak komen karena belum pernah dengar, nanti takut salah. Mungkin media yang berasumsi kali. Saya tidak bisa jawab kalau belum pernah dengar, nanti salah," ujar Erick saat acara Rapimnas Kadin 2019, Nusa Dua, Bali, Jumat (29/11/2019).
Kendati demikian, ia menilai sosok Jonan memiliki kapabilitas yang bagus.
Erick Thohir juga membantah Susi mengisi posisi petinggi di salah satu perusahaan BUMN.
Saat dikonfirmasi kepada Susi, ia mengaku tidak tahu menahu terkait rencana untuk menjadikannya bos BUMN.
"Tidak, tidak tidak. Yang tentang BUMN tidak dengar dan tidak tahu," ungkap Susi seperti diberitakan Kompas.com (30/11/2019).
Peluang Susi Pudjiastuti Gantikan Ari Askhara
Banyak sekali usaha bidang aviasi milik Susi Pudjiastuti.
Melansir dari Tribun Jambi, Susi adalah pemilik dan Presiden Direktur PT. ASI Pudjiastuti Marine Product, eskportir hasil-hasil perikanan dan PT. ASI Pudjiastuti Aviation atau penerbangan Susi Air dari Jawa Barat.
Hingga awal tahun 2012, Susi Air mengoperasikan 50 pesawat dengan berbagai tipe seperti 32 Cessna Grand Caravan, 9 Pilatus PC-6 Porter dan 3 Piaggio P180 Avanti.
Susi Air mempekerjakan 185 pilot, dengan 175 di antaranya merupakan pilot asing.
Tahun 2012, Susi Air menerima pendapatan Rp300 miliar dan melayani 200 penerbangan perintis.
Namanya bahkan dikaitkan dengan kata "tenggelamkan" yang mengacu kepada hukuman penenggelaman kapal-kapal asing ilegal di perairan Indonesia.
Upaya ini pada akhirnya membuahkan hasil; penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature menunjukkan bahwa kebijakan agresif Susi terhadap penangkapan ikan ilegal telah mengurangi upaya tangkap sebesar 25% dan berpotensi menambah jumlah tangkapan sebesar 14% dan keuntungan sebesar 12%.
Peluang Ignasius Jonan Isi Posisi Dirut Garuda Indonesia
Pernah besar di dunia perhubungan, Ignasius Jonan pernah pula menjadi Menteri Perhubungan di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode 2014-2016.
Namun setelah itu dirinya di-reshuffle menjadi menteri ESDM oleh Jokowi.
Dia juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) tahun 2009 - 2014.
Ignasius Jonan menjabat sebagai Dirut PT KAI (Persero) sesuai dengan penugasan pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara Indonesia (BUMN) yang dipimpin oleh Menteri BUMN Sofyan Djalil, menggantikan Ronny Wahyudi yang menjabat sejak September 2005 yang kemudian Ronny diangkat kembali oleh pemerintah sebagai anggota Dewan Komisaris PT Industri Kereta Api (Inka).
Jonan diangkat pada tanggal 25 Februari 2009.
Ignasius Jonan terpilih kembali sebagai Dirut PT KAI (Persero) pada 2013 oleh Menteri BUMN saat itu, Dahlan Iskan.
Pada 26 Oktober 2014, Ignasius Jonan diangkat menjadi Menteri Perhubungan dalam Susunan Kabinet Kerja Joko Widodo.
Setelah hampir 2 bulan pasca terjadi kekosongan jabatan Menteri ESDM sejak Arcandra Tahar diberhentikan pada 15 Agustus 2016 oleh Presiden Jokowi karena masalah dwikewarganegaraan, pada 14 Oktober 2016, Jonan kembali masuk ke dalam Kabinet Kerja Jokowi dan diangkat menjadi Menteri ESDM bersama Arcandra Tahar yang diangkat sebagai Wakil Menteri ESDM.