Karena itu, PDRM telah mendesak untuk sangat waspada dan menghindari hal tersebut agar informasi tidak dicuri pihak yang tidak bertanggung jawab.
Sebelumnya, Alphr melaporkan bahwa pada tahun 2014, seorang peretas (Jan "Starbug" Krissler) dapat menyalin sidik jari menteri pertahanan Jerman.
Tiruan sidik jari digital itu dikatakan didapat dari sebuah acara konferensi pers yang dihadiri sang menteri.
Kemudian, ia menggunakan software komersil untuk membuat tiruan sidik jari tersebut.
Dari segi pengguna biasa, hal ini bisa dikatakan cukup berbahaya.
Terlebih saat ini, kebanyakan ponsel sudah dilengkapi dengan fitur NFC untuk melakukan pembayaran.
Biasanya, fitur NFC itu dilengkapi dengan keamanan sidik jari.
Artinya, untuk melakukan pembayaran via NFC, pengguna harus memindai sidik jari terlebih dahulu sebagai langkah keamanan.
Hal tersebut memang terdengar menyeramkan.