Suar.ID -Beberapa waktu lalu sebuah video menjadi viral di media sosial.
Video ini menunjukkan kekejaman seorang ibu kandung yang dengan tega menyeret anaknya sendiri layaknya seekor binatang.
Dilansir Surya Malang, kini penyebab sang ibu kandung melakukan hal kejam seperti itu mulai terbongkar.
Diketahui sang ibu berinisial NU (30) dan sang anak yang berusia 3 tahun ini berada di Banda Aceh.
Usai video tersebut viral Polsek Aceh akhirnya turun tangan.
Berikut ini kisah lengakap penganiayaan ibu kandung kepada anaknya sendiri.
Kronologi
Video berdurasi 37 detik yang memperlihatkan kekejaman ibu kandung ini awalnya beredar melalui media sosial.
Dalam video tersebut nampak seorang wanita dengan sengaja menyeret anak perempuannya layaknya binatang.
Video ini diabadika oleh seseorang yang diduga dari lantai dua rumahnya.
Diketahui kejadian ini terjadi di Gampong Pie, kecamatan Meuraxa, Banda Aceh.
Mulanya terlihat seorang wanita berpakaian putih dengan motif kotak-kotak sedang menyeret anak perempuannya.
Anak perempuan ini sendiri hanya mengenakan sebuah baju singlet (baju dalamana) serta celana pendek warna hijau.
Wanita ini kemudian menyeret anaknya ini diatas tanah sejauh 10-12 meter.
Dengan kejamnya wanita ini menyeret anaknya sendiri layaknya seekor binatang.
Bagaimana tidak, posisi anak tersebut kepala dan punggungnya nampak langsung menyentuh tanah.
Bahkan sampai-sampai jeritan kesakitan sang anak ini bisa terdengar sangat jelas dalam video tersebut.
Tak sampai disitu saja, saat sudah tiba di depan rumah yang diduga milik wanita tersebut, anak tersebut dihempaskan ke sebuah sumur di sekitar lokasi.
Wanita ini nampak seperti menunjukkan isi di dalam sumur tersebut ke ananya.
Tidak diketahui apa yang dikatakan wanita tersebut yang akhirnya membuat sang anak meronta-ronta ketakutan.
Penyebab sang ibu melakukan kekejaman
Usai sang ibu berhasil diamankan dan juga diintrogasi penyebab sang ibu melakukan kekejaman itu akhirnya terbongkar.
Dikutip Serambinews.com, seperti yang diliris Kapolrestas Banda Aceh,Kombes Pol Trisno Riyanto SH, melalui Kapolsek Ulee Lheue, AKP Ismail, Minggu (1/12).
Rupanya kekejaman sang ibu kandung ini dilakukan karena hal sepele.
Sang anak rupanya tak sengaja merusak tanaman cabai milik tetangganya.
"Pemicunya sebetulnya sepele, hanya karena anaknya itu merusak tanaman cabai milik tetangganya, ibu itu langsung hilang kendali.
"Apa ada hal lain yang mempengaruhi psikologisnya sejauh ini masih kami dalami," ujar AKP Ismail.
Menurutnya setelah video tersebut viral, sang ibu langsung diamankan di Mapolsek Ulee Lheue.
Sang ibu sejauh ini hanya dimintai keterangannya saja.
"Ibu NU belum ditahan, karena mempertimbangkan adaanaknya yang masih berumur kurang lebih setahun masih menyusui.
"Tapi, untuk proses kasusnya tetap lanjut," ujar Kapolsek Ulee Lheue ini.
Kapolsek Ulee Lheue ini juga mengatakan kalau ibu NU ini berasal dari Pidie.
Ia baru sekitar tiga bulan tinggal di Gampong Pie, Kecamatan Meuraxa.
"Suaminya saat ini tidak berada di BandaAceh, karena berdinas di luar Provinsi Aceh," demikian AKP Ismail.
Kondisi sang ibu
Wanita berinisail NU (30) ini langsung diamankan pada Sabtu (30/11) malam.
Hal ini langsung polisi lakukan setelah video kekejaman ibu tersebut viral di media sosial.
Hingga kini, NU sendiri masih hanya dimintai keterangannya.
Ini terkait dengan tindakannya yang dinilai sudah diluar batas.
Padahal anaknya sendiri masih berusia tiga tahun.
"Suaminya kebetulan tidak ada di sini.
Jadi, pada saat dia melakukan tindakan tersebut, entah apa yang menyebabkan dia (Ibu NU) hilang kontrol seperti itu," kata AKP Ismail.
Perekam ditelusuri
Pihak kepolisian sempat menyayangkan apa yang dilakukan oleh perekam video tersebut.
Mereka meyayangkan perekam karena langsung mengirimkan video tersebut kepada pihak-pihak yang langsung memviralkan video tersebut.
Baca Juga: Ada yang Usul Presiden 3 Periode, Jokowi: yang Mengusulkan Ingin Menampar Muka Saya
"Seharusnya perekam video itu bisa mencegah atau menginformasikan ke pihak kepolisian dan kami akan segera mengambil tindakan.
"Tapi, terlanjur di-share dan di-viral-kan, sehingga untuk perekamnya juga sedang kami telusuri," pungkas AKP Ismail.