Suar.ID - Merekam berbagai kejadian dengan kamera ponsel pintar sepertinya memang sudah menjadi kebiasaan yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan remaja masa kini.
Berbagai kejadian direkam untuk kemudian diunggah di media sosial untuk mendapatkan pengakuan dari jagad maya.
Dengan demikian, popularitas di media sosial yang semu bisa dengan mudah didapatkan.
Demi mendapatkan hal tersebut, bahkan tak jarang mereka menghiraukan keselamatan dan privasi orang lain.
Seperti kejadian yang terjadi di India ini.
Dua remaja tega membiarkan salah seorang temannya tewas tenggelam di dalam air.
Tak hanya itu, mereka bahkan turut mengabadikan momen detik-detik kawannya itu saat meregang nyawa di dalam air.
Melansir dari New Indian Express, Jaffer Ayub (19) meninggal dunia karena tenggelam pada Sabtu (16/11/2019) lalu.
Diketahui bahwa pada Jumat malam, Jaffer dan dua orang temannya pergi ke sebuah kolam.
Kolam tersebut berlokasi di dekat Rukmoddin Darga yang terletak di pinggiran kota.
Jaffer sendiri diketahui adalah seorang warga Mijguri, Kalaburagi.
Ia meninggal setelah melompat ke dalam kolam, padahal ia tak tahu caranya berenang.
Baca Juga: Suami Tinggalkan Istri dan Bayinya yang Lahir dengan Kelainan Langka, Alasannya Sungguh Memilukan!
Dalam sebuah video yang beredar, terlihat Jaffer melompat ke dalam kolam.
Satu temannya nampak beranjak dari kolam dan berdiri di pinggir kolam.
Awalnya, Jaffer terlihat baik-baik saja dan berenang sebisanya.
Namun, beberapa saat kemudian saat Jaffer terlihat mendekati pinggir kolam.
Jaffer nampak berusaha meraih pinggiran kolam dan berusaha muncul di udara.
Teman Jaffer yang berada persis di depannya terlihat mengulurkan tangannya, tapi ia tak mau menolong lebih lanjut.
Sementara Jaffer terus muncul dan tenggelam di kolam tersebut.
Sementara teman yang satunya adalah orang di balik video tersebut.
Hingga akhirnya video berakhir dengan Jaffer yang tak terlihat lagi di kolam.
Ia tewas tenggelam di kolam tersebut tanpa ada yang berusaha menolongnya.
Termasuk sekelompok perempuan yang saat itu tengah mencuci pakaian di dekat lokasi tersebut.
Mereka hanya menjadi penonton bisu saat peristiwa itu terjadi.
Diketahui bahwa Jaffer adalah tulang punggung keluarganya.
Sebab, ayahnya yang seorang pecandu alkohol tak bisa bekerja.
Ketika polisi berkunjung ke rumah dua teman Jaffer, orang tua mereka menghalangi petugas untuk membawa mereka ke kantor polisi.
Mereka justru mengatakan bahwa kejadiaan nahas tersebut telah membuat anak laki-laki mereka syok.
Kini kasus kematian Jaffer telah didaftarkan di kantor polisi setempat dan akan segera ditangani.