Suar.ID -Dina Oktavia (21) tak menyangka kehadiran buah hati hasil pernikahannya dengan sang suami, menyebabkan keretakan rumah tangganya.
Setidaknya hal itu yang diungkapkan Dina Oktavia, ibu dari Muhammad Pandhu Firmansyah yang saat ini berusia lima bulan itu.
"Suami saya sudah satu bulan ini pergi, katanya malu punya anak tidak sempurna," ungkap Dina yang bercerita sambil berkaca-kaca kepada Surya.
Sang anak yang bernama Pandhu itu memang mengidap penyakit tak biasa.
Sesuai diagnosa dokter, Pandhu mengidap Hidrosefalus, sang anak pun juga mengalami kerusakan pada bagian wajahnya, khususnya di bagian bibir, hidung dan kedua matanya.
Dina bercerita, sang suami merasa malu memiliki anak yang terlahir tidak sempurna itu.
Terlebih, mertua Dina juga enggan mengakui keberadaan Pandhu yang merupakan hasil pernikahan Dina bersama sang suami.
Dina menyadari, pernikahannya itu sempat ditentang sang mertua lantaran kondisi Dina yang berlatar belakang keluarga tak beruntung.
Baca Juga: Alami Kelainan Genetika, Gadis 9 Tahun Ini Punya Wajah Seperti Nenek-nenek 60 Tahun
Hanya saja, pasangan muda itu masih bisa menjalani cobaan itu hingga memiliki buah hati.
Namun, belakangan, sang suami beserta keluarganya enggan mengakui Pandhu lantaran terlahir dalam kondisi tak normal.
"Malu gara-gara cucunya gak sempurna," terang Dina.
Penderitaan Dina pun kian bertambah, saat belakangan sang suami menyuruh dirinya mengurus cerai sendiri.
"Untuk makan sehari-hari kadang ada, kadang enggak gitu, saya harus ngurus cerai sendiri," ucap Dina."
Baca Juga: Salut, Pria Tampan Ini Setulus Hati Mencintai Kekasihnya yang Punya Kelainan Kulit Langka
Harapkan Uluran Tangan Pemerintah, Dina : Kami Harap Bisa Tinggal di Rusun
Kondisi tempat tinggal Dina Oktavia (21) memang sangat memprihatinkan.
Di rumah petaknya yang berukuran 2x6 itu, dirinya harus membesarkan anaknya yang berkebutuhan khusus.
"Saya sewa perbulan lima ratus ribu," kata Dina saat ditemui di rumahnya di kawasan Jojoran STAL 5B, Kelurahan Airlangga, Kecamatan Gubeng, Surabaya, Minggu (1/12/2019).
Baca Juga: Ternyata Kelainan Seksual yang Melibatkan Hewan Sudah Muncul Sejak Masa Kanak-kanak
Menurut Dina, dirinya ingin membesarkan anak semata wayangnya dalam kondisi yang layak.
Hanya saja, kondisi ekonomi memaksa dirinya tinggal di rumah yang sempit bersama ibu kandung dan anak semata wayangnya yang berkebutuhan khusus.
Belum lagi, rumah itu banyak tikus yang berkeliaran.
Sehingga, Dina mengaku takut anaknya digigit.
Baca Juga: Hendak Merayakan Momen Bahagianya untuk Diwisuda, Namun Takdir Berkata lain bagi Mahasiswa Ini
Dina trauma terhadap gigitan tikus.
Sebab, kondisi anaknya yang mengidap Hidrosefalus ditengarai lantaran virus tikus.
"Saya waktu hamil dua kali digigit tikus," katanya.
Sehingga, ia pun berharap keluhannya itu didengar oleh Pemerintah Kota Surabaya bahkan Pemerintah Provinsi Jatim.
"Ingin anak saya terjamin. Agar lekas sembuh," harapnya.
Kelainan Sejak dalam Kandungan
Anak semata wayang Dina yang bernama Muhammad Pandhu Firmansyah masih berumur lima bulan.
"Anak saya kelainan sejak dalam kandungan," kata Dina saat ditemui di rumahnya di kawasan Jojoran STAL 5B Kelurahan Airlangga, Kecamatan Gubeng, Surabaya, Minggu (1/12/2019).
Sembari bercerita, Dina terus meneteskan air matanya.
Terutama ketika bercerita sang anak yang mengidap beberapa penyakit.
Karena, selain mengidap penyakit Hidrosefalus, sang anak pun mengalami kerusakan pada bagian wajahnya, khususnya di bagian bibir, hidung dan kedua matanya.
Dina bercerita, sang anak, Pandhu baru saja keluar dari rumah sakit untuk menjalani operasi pemasangan selang untuk saluran cairan di kepalanya di RSU dr Soetomo Surabaya.
"Ini masih rawat jalan," ungkap Dina dibalik wajahnya yang nampak sendu itu.
Di tengah perjuangan dirinya merawat sang anak itu, suami Dina sudah lama meninggalkan dirinya seorang diri.
Karena kondisi seperti itu, Dina harus berjuang sendirian tanpa sang suami dalam merawat sang buah hati.
Kini, Dina hanya bisa ditemani ibu kandungnya di dalam rumah petak berukuran 2X6 M.
"Saya tinggal disini sama ibu saya, bapak saya meninggal Kamis kemarin," kata Dina.
Hidrosefalus
Sekadar diketahui, Hidrosefalus adalah kondisi yang ditandai oleh ukuran kepala bayi yang membesar secara tidak normal akibat adanya penumpukan cairan di dalam rongga ventrikel otak.
Melansirdari HelloDokter, otak normal mengandung cairan bening yang diproduksi dalam rongga ventrikel otak.
Cairan ini disebut dengan cairan serebrospinal.
Cairan serebrospinal mengalir dari sumsum tulang belakang ke seluruh otak untuk menunjang berbagai fungsi otak.
Namun ketika jumlahnya berlebihan, ini justru akan mengakibatkan kerusakan permanen jaringan otak yang menyebabkan terganggunya perkembangan fisik dan intelektual anak.
Pembesaran ukuran kepala terjadi karena jumlah produksi cairan serebrospinal berlebih sehingga menekan tengkorak, atau karena cairan serebrospinalnya tidak dapat mengalir dengan baik di dalam otak.
Sebagian besar kasus hidrosefalus pada anak terjadi sejak lahir (cacat lahir bawaan/kelainan kongenital).(Yusron Naufal Putra/Surya)
Artikel ini telah tayang di Surya dengan judulSuami Pergi Karena Malu, Tinggalkan Dina Oktavia Sendirian Rawat Anak Penderita Hidrosefalus