Follow Us

Sosok Paling Dicari Ini Belum Berani Nongol, TNI Kembali Terlibat Kontak Senjata dengan KKB di Nduga Papua Sehari Menjelang HUT OPM,

Suar.id - Sabtu, 30 November 2019 | 09:15
Sosok Egianus Kogoya (dilingkari) yang dianggap oleh TNI/Polri sebagai orang yang paling bertanggungjawab terhadap berbagai aksi penembakan di Kabupaten Nduga, Papua.
Kompas.com

Sosok Egianus Kogoya (dilingkari) yang dianggap oleh TNI/Polri sebagai orang yang paling bertanggungjawab terhadap berbagai aksi penembakan di Kabupaten Nduga, Papua.

"Itu kelompoknya Egianus, tapi Egianus tidak ada karena masih di Kuyawage," katanya.

Dandim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf. Candra Dianto (KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI)
(KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI)

Dandim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf. Candra Dianto (KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI)

Siapa Egianus Kogoya?

Mungkin tak banya yang tahu bahwa Egianus Kogoya adalah putra Daniel Yudas Kogoya, tokoh pro-kemerdekaan Papua.

Sekitar dua tahun yang tahu Daniel Yudas meninggal dua dan tongkat komando berpindah ke tangan Eginaus, anaknya.

Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian, seperti dilaporkan Majalah TEMPO edisi 10-16 Desember 2018, mengatakan, Daniel Yudas ikut menculik 26 peneliti Tim Eskpedisi Lorentz pada 1996 lalu.

Penculikan itu sendiri dipimpin oleh tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM), Kelly Kawlik, yang tewas pada 2009 lalu.

Terkait penyanderaan Tim Lorentz ’96 dan bagaimana mereka diselamatkan, Intisari pernah mengulasnya secara khusus.

Tim Lorentz ’95 dibentuk di Jakarta berdasarkan kerjasama antara Biological Science Club (BSsC) dari Indonesia dan Emmanuel College, Cambridge University.

Lembaga BSsC merupakan organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) independen yang didirikan pada 7 September 1969 oleh sekelompok mahasiswa ilmu Biologi Universitas Nasional (UNAS), Jakarta.

Tujuan ekspedisi ini adalah untuk melakukan penelitian terhadap beragam flora dan fauna di Desa Mapenduma, Kecamatan Tiom, Kabupaten Jawawijaya, Irian Jaya—sebelumnya bernama Irian Barat dan sekarang jadi Papua.

Tim ini terdiri atas 11 peneliti. Selain meneliti flora-fauna, mereka juga akan mengaji keterkaitan objek penelitian dengan kehidupan dan pola pikir tradisional suku Nudga di sana.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya

Latest