“Saya sangat merindukannya. Ketika kami pertama kali bertemu saya tidak pernah bermimpi kami akan berakhir bersama dalam cara kami melakukannya dengan cara kami memiliki akhir yang bahagia," ungkapnya.
"Aku mencintainya. Dia adalah pria yang baik dan kami hanya cocok satu sama lain. Aku akan merindukan persahabatan dan tawa. Dia kadang-kadang bisa sangat menyenangkan," sambungnya.
Dia mengatakan bahwa dia bersyukur atas hampir tiga tahun kebahagiaan menikah yang mereka bagikan, setelah pernikahan mereka di Kantor Pendaftaran Cinderford yang penuh sesak empat hari setelah Hari Valentine di 2017.
Joan mengatakan kisah mereka harus menjadi pengingat bagi masyarakat untuk tidak memecat orang yang hidup di jalanan, dan untuk memberikan lebih banyak bantuan bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan mental.
"Ini hal yang mengerikan, penyakit mental, tetapi pengobatan yang tepat dapat membuat semua perbedaan," kata Joan.
"Ini masih merupakan masalah besar dan kita tidak bisa terus menutup mata terhadap tuna wisma," sambungnya.
Joan, yang telah berkampanye untuk amal kesehatan mental dan membantu di tempat penampungan tunawisma, telah menulis sebuah buku tentang hubungan mereka.
Pemakaman Ken akan diadakan besok di Gloucester.