"Dia bisa pergi ke sekolah! Saya bertanya kepadanya apakah dia bisa membaca."
"Dia mengangguk. Saya memintanya untuk membaca kata-kata di baju saya, dia membacanya dengan lancar."
"Saya memintanya untuk memberi tahu waktu pada jam analog saya, dan dia menjawab dengan tepat. Dia tahu matematika dasar," katanya.
Terkejut oleh bocah itu, Fadli kemudian mengetahui bahwa ia telah belajar sendiri.
"Di mana Anda mempelajari semua ini, saya bertanya. Dia berkata bahwa dia sendiri telah melakukan home-schooling."
"Dia bahkan mengatakan home-schooling dengan sangat akurat. Bahasa Inggrisnya bagus!"
Fadli melihat potensi besar pada bocah itu dan memutuskan untuk menyelidikinya sedikit lebih jauh.
Ternyata bocah itu benar-benar anak yang baik, dia tidak pernah mencuri, tidak merokok dan tidak bergaul dengan para hooligan.
Yang kemudian memunculkan pertanyaan, mengapa dia tinggal di jalanan?
"Saya akan menghubungi ayah tirinya tentang sekolah anak itu, tetapi dia mengatakan kepada saya bahwa ayah tirinya tidak peduli apakah dia pulang atau tidak."
"Dia adalah anak terlantar. Saya segera mengatakan kepadanya bahwa ketika dia lapar, dia bisa datang ke toko ini dan memesan apa pun yang dia ingin makan."