Didatangi banyak orang, Ponari pun menjadi kaya secara mendadak.
Sebelumnya rumah Ponari hanyalah berlantai tanah dan memiliki dinding bambu kini disulap menjadi rumah mewah berlantai keramik.
Tak hanya itu, Ponari juga memiliki dua hektar sawah dan tanah serta sepeda motor balap berharga puluhan juta rupiah.
Sayangnya saat ekonomi keluarga Ponari ini naik drastis, ia justru tidak mau sekolah lagi.
Bahkan Ponari pun akhirnya tidak mengikuti ujian nasional.
Ponari pun terpaksa harus mengikuti program paket A.
"Tahun kemarin (2015) ikut ujian di program paket A, alhamdulillah lulus.
Sekarang melanjutkan lagi ke sekolah Tsanawiyah (sekolah Islam setingkat SMP). Baru kelas satu," tuturnya.
Keluarga Ponari pun pernah menyebutkan bahwa hasil dari pengobatan dukun cilik ini sempat terkumpul hingga Rp 1 miliar lebih.
Dengan uang sebanyak ini Ponari mampu membangun rumah yang sangat layak, membeli dua bidang sawah seluas 2 hektar, sepeda motor, dan perabotan rumah tangga.