Salah satu anggota Sandi Yudha berhasil menggugurkan penjaga gubuk yang bersenjatakan api dengan sangkur atau pisau yang ada di senapan.
Hendropriyono yang berhasil bertatap muka dengan Hassan justru mendapatkan perlawanan.
Pertempuran jarak dekat satu lawan satu pun tak terelakkan.
Dalam pertarungan tersebut, Hendropriyono mengalami luka dibagian paha dan jarinya akibat sangkur milik Hassan.
Namun pertempuran tersebut berhasil dimenangkan Hendropriyono.
Hendropriyono dan pasukannya juga berusaha sebisa mungkin membujuk hati musuh agar bersimpati ke Indonesia.
"Kita tidak pernah tahu kapan jadi kawan dan situasi berubah lalu jadi lawan. Bertempurlah dengan ksatria. Jangan menyiksa lawan. Itu sifat prajurit Sandi Yudha," ujar Hendropriyono saat peluncuran buku Operasi Sandi Yudha Menumpas Gerakan Klandestin.