Ruang tamu rumah Gibran dan Selvi itu terlihat sangat sederhana.
Satu sisi dindingnya dilabur cat warna kuning menyala.
Satu sisi dinding lain, dibiarkan tidak dicat alias hanya berupa plesteran semen.
Sebuah gaya arsitektur yang disebut beraliran industrialis.
Ada lukisan gajah besar, yang langsung diukir atau dilukis di dinding tersebut.
Satu dinding lagi, juga punya warna dan sentuhan berbeda.
Kali ini memakai dinding bergaya ekspose batu bata.
Lalu di bagian atas, Gibran memilih plafon bermotif kayu.
Sebuah lampu gantung dengan model kumpulan lingkaran, ada di tengah ruang tamu.
Di ruang tamu itu, ada dua deret sofa minimalis.
Tanpa dilengkapi pegangan tangan, sofa itu punya warna mencolok juga, yakni hijau terang.
Sangat kontras disandingkan dengan dinding kuning.