Ia memiliki beberapa dugaan terkait hal tersebut yang tertulis dalam bukunya, seperti manusia mengalami ketakutan akan masa krisis dalam hidup, yakin pada gejala yang tidak dapat diterangkan oleh akal, atau percaya adanya kekuatan sakti di alam semesta.
"Atau manusia dihinggapi emosi kesatuan dalam masyarakatnya, atau manusia mendapat suatu firman dari Tuhan, atau semua sebab tersebut di atas," tulisnya.
Teka-teki tentang makhluk halus dan kehidupan lain di antara kita sebenarnya sudah tumbuh sejak ratusan tahun lalu.
Mengutip dariLive Science, pada 1800-an banyak orang yang mengaku dapat berbicara dengan orang mati dan bahkan sampai ada sebuah klub dari universitas bergengsi, Universitas Cambridge dan Oxford, yang pada 1880-an dibentuk untuk mencari bukti keberadaan hantu.
Baca Juga: Ngeri, Wanita Ini Malah Undang 'Hantu' yang Ketuk Pintu Kamarnya untuk Masuk! Videonya Viral
Sains dibalik logika hantu
Melakukan penelitian soal hantu masih menjadihal yang sulit diejlaskan secara ilmiah.
Terlebih karena banyak fenomena aneh yang diduga merupakan ulah hantu, seperti pintu tertutup sendiri, kunci hilang, sebuahruangan yang mendadak suhunya dingin, hingga penglihatan orang mati.
Saat sosiolog Dennis dan Michel Waskul mewawancarai penulis buku "Ghostly Encounters: The Hauntings of Everyday Life" yang terbitpada 2016, mereka menemukan bahwa banyak orang yang terlibat di dalamnya tidak yakin mereka benar-benar bertemu hantu atau melihat wujud yang menyerupai gambaran konvensional tentang hantu.
Baca Juga: Derek Mobil Keluar Jurang, Netizen Dibuat Heboh dengan Kemunculan 'Tangan Hantu' dari Dalamnya
Sebaliknya, para responden mengaku mereka mengalami sesuatu yang sangat luar biasa, misterius, sulit dijelaskan, dan menakutkan.
"Jadi banyak orang yang mengaku memiliki pengalaman dengan hantu tidak selalu melihat apapun yang kebanyakan orang anggap sebagai hantu. Mereka bahkan memiliki pengalaman yang sama sekali berbeda dan sulit dijelaskan," kata Waskul.