Ia mengatakan mendapatkan dukungan yang besar dari sesama atlet Muslim seperti pemain sayap Fiorentina, Franck Ribery, dan mantan atlet kriket dan kapten Afrika Selatan, Hashim Amla.
"Dalam masyarakat saat ini, bukan rahasia lagi bahwa banyak dari kita, merasa malu menjadi," kata Williams.
"Saya bangga menjadi Muslim. Saya bangga dengan apa yang diperjuangkan Islam, saya bangga apa yang bisa diberikan oleh agama saya. Ketika saya melihat atlet (Muslim) lain di luar sana, saya merasa bangga. Wow indah sekali rasanya," kata Williams.
Pada bulan Maret, serangan pria bersenjata di sebuah masjid di Christchurch menewaskan 51 orang, termasuk seorang warga negara Indonesia, dan Williams pun membagikan sebuah pesan di akun media sosialnya di mana ia mengungkapkan "kesedihan yang mendalam" dan berharap para korban "pergi ke surga".
Seminggu setelah kejadian penembakan, Williams mengunjungi kota itu dan bertemu dengan masyarakat setempat sebagai bentuk solidaritas.
"Sebagai salah satu Muslim paling dikenal di Selandia Baru dan (atlet yang) bermain untuk timnas, the All Blacks, pada saat itu, saya tahu bahwa itu adalah tugas saya," ujarnya.
"Saya orang yang sangat pemalu, tetapi saya harus maju, dan saya tahu bahwa saya harus siap bersikap rapuh dalam momen itu. Saya maju dan mewakili, bukan saja komunitas Muslim yang tengah terluka, tetapi juga rakyat Selandia Baru.
"Saya pikir jika saya bisa melangkah ke dalam momen itu, momen yang sulit untuk dijalani saat itu, dan hanya menyebarkan nilai-nilai positif - tetapi juga mengatakan kepada mereka bahwa ini nyata, ini menyakitkan. Langkah apa lagi yang lebih baik, yang bisa kita lakukan untuk terus melangkah?
Pada bulan Maret, serangan pria bersenjata di sebuah masjid di Christchurch menewaskan 51 orang, termasuk seorang warga negara Indonesia, dan Williams pun membagikan sebuah pesan di akun media sosialnya di mana ia mengungkapkan "kesedihan yang mendalam" dan berharap para korban "masuk surga".
Seminggu setelah penembakan, Williams mengunjungi kota itu dan bertemu dengan masyarakat setempat sebagai bentuk solidaritas.
"Sebagai salah satu atlet Muslim paling dikenal di Selandia Baru dan (atlet yang) bermain untuk timnas, the All Blacks, pada saat itu, saya tahu bahwa itu adalah tugas saya," ujarnya.