"Dalam interogasi kepada istri pelaku, menyampaikan adanya kelompok-kelompok, kelompok mengaji," ujar Wakapolda Sumut.
Namun, Mardiaz tentunya belum dapat langsung menduga guru dari RMN termasuk pelaku atau tidak.
Mardiaz mengatakan saat ini masih dalam tahap mendalami dan pengembangan untuk mengetahui motif dibalik kejadian bom bunuh diri yang terjadi di Mapolrestabes Medan pada Rabu (13/11/2019).
Sejauh ini, polisi telah mengamankan istri dan kedua mertua pelaku.
Sebelumnya, Kapolda Sumatera Utara, Irjen Agus Andrianto menerangkan pelaku telah terpapar radikalisme dari media sosial.
Mengutip dari Kompas.com, Agus mengatakan pihaknya sampai saat ini belum mengetahui pelaku berasal dari kelompok siapa.
"Ini kemungkinan adalah, masih belum bisa kita ketahui siapa kelompoknya."
"Hanya ada kemungkinan mereka dari jaringan yang lain atau mungkin satu jaringan yang belajar dari media sosial," terang Agus di sela Rapat Koordinasi Nasional Forum Komunikasi Pimpinan Daerah di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Lebih lanjut, Agus mengungkapkan Polda Sumut bersama Polres Medan dan Densus 88 Antiteror Polri sedang mendalami penyelidikan mengenai kasus bom bunuh diri itu.