Menurut Breen, kekosongan waktu inilah yang membuat ritual itu kehilangan banyak makna aslinya.
Meski semula dipercaya bukan merupakan ritual yang penting dalam proses penobatan, upacara tersebut kemudian mendapatkan status dan bentuknya kembali pada 1868 ketika Jepang mulai menjadi negara dan bangsa modern di bawah dinasti kekaisaran. (Adhitya Ramadhan/Kompas.ID)
Artikel ini telah tayang di Kompas.ID dengan judul Kaisar Naruhito Akan Menghabiskan Malam dengan Dewi Matahari